"Apakah sekarang diriku sudah cukup kuat untuk bertarung dengan mas Steve atau mas Lintang, keadaanku mungkin sedang tidak baik-baik saja," pikir Yusuf saat menyaksikan benturan demi benturan kekuatan dari Steve dan Lintang yang semakin lama semakin keras, "apa sebenarnya yang mereka lakukan, bagaimana caranya mereka bisa sekuat ini," pikir Peter saat merasakan dentuman demi dentuman energi dari Steve dan Lintang yang menggetarkan udara, "kenapa wajahmu terlihat bingung begitu!?, mereka terasa sangat kuat bukan!?, bukankah mereka adalah masa depan yang cemerlang bagi kita, jangan takut begitu, kita akan sangat terbantu apabila mereka jadi kuat dan segera menggantikan posisi kita dipuncak Dunia, berbanggalah, Dunia ini akan berubah dengan cepat bersama mereka, kita sungguh beruntung," ucap Salman yang sudah berdarah-darah saat menghadapi Peter, "apa yang kau lakukan sebenarnya, bagaimana caramu melatihnya, bukankah dirimu tidak lebih kuat dariku," ucap Peter sembari menyerang Salman dengan beberapa laser darah yang dihindari Salman dengan tergesa-gesa sambil memblokirnya dengan partikel gravitasinya, sementara itu dari sisi lain Yusuf melayang kearah mereka berdua, "Yusuf, kau meninggalkan diriku lagi, mungkin aku sudah tidak bisa menyentuh level kekuatanmu saat ini, tapi bukan berarti aku tidak bisa berguna," pikir Sekar sambil melepaskan beberapa bola elektromagnetik yang memberikan efek kehancuran yang lumayan luas. "Huh!?, Sekar ya, hebat juga dia bisa bertahan di arena ini," pikir Yusuf sembari bergerak kedepan dan menghajar Charles dan Edward dengan mudah sambil memulihkan energinya sebelum memasuki pertarungan tiga arah dengan Salman dan Peter, "kau tidak akan kami biarkan lewat, kau tidak boleh mengganggu pertarungan ayah kami," ucap Charles sembari membuat banyak sekali senjata dari elemen ion miliknya sementara Edward membantu dengan membuat beberapa peluru es untuk mengganggu pergerakan Yusuf, namun saat itu Yusuf hanya memanaskan udara dengan elemen termal dan menguapkan kedua elemen mereka, "sudahlah, aku tidak ada urusan dengan kalian berdua, tolong jangan menghalangi diriku menuju pertarungan kedua Ishvara yang tersisa," pinta Yusuf yang tidak digubris oleh Charles yang segera kembali menyerang dengan harpun miliknya yang ditangkal oleh Yusuf menggunakan tongkatnya, "hffftt yasudahlah, mungkin ini adalah kesempatan bagiku untuk memoles jurusku menjadi lebih baik lagi," pikir Yusuf sembari membuat dua bilah belati dan bersiap untuk melesat kearah Charles dan Edward, namun dia didahului oleh beberapa peluru kendali yang dilepaskan Sekar kearah musuhnya, "hmm kau ingin membantuku rupanya Sekar," ucap Yusuf dengan senang, "kau sering sekali melupakan diriku, lagipula kenapa tadi kau mengurungkan niatmu untuk melaju kedepan, kau berniat menghajar mereka sendirian bukan," ucap Sekar sedikit bersungut-sungut pada Yusuf, "sudahlah, jangan marah begitu padaku, masih ada beberapa pertempuran yang harus kita lakukan, tim mas Steve dan tim mas Lintang masih utuh semua dan sedang bertarung dengan sengit diatas kita, lalu ada pertarungan antara tuan Salman dan tuan Peter didepan kita, terakhir dihadapan kita ada pangeran Charles dan pangeran Edward yang semuanya harus kita eliminasi agar kita bisa menang total, masalahnya dengan kaliber tempur kedua kakakku itu, aku tidak yakin bisa bertahan sampai akhir, apalagi dengan kondisiku sekarang yang sudah menerima banyak sekali luka dari pertarungan-pertarungan sebelumnya, kalau Gibran masih disini mungkin akan lebih mudah untuk menang," ucap Yusuf, "kau bilang saja bahwa diriku kurang berguna dibandingkan Gibran saat ini," ucap Sekar sembari memasang kuda-kuda, "kenyataannya begitu, saat pertempuran berlangsung, Gibran memang akan lebih membantu, tapi aku lebih suka berada di sampingmu," ucap Yusuf yang kemudian menenangkan energinya dan melesat kedepan beradu serangan dengan Charles dan Edward disaat bersamaan, pedang dari Edward mengayun kehadapannya yang dengan cepat ditahan oleh Yusuf menggunakan belatinya, saat itu Charles menembaki Yusuf dengan peluru air yang juga ditangkis satu persatu dengan belatinya ditangan yang lain saat kemudian Sekar menembak kedua pangeran itu dengan peluru kendali miliknya yang dengan mudahnya ditangkis oleh Charles, "hei, putri yang cantik, tak seharusnya makhluk secantik dirimu bertarung disini, menyerahlah dan jadilah bagian dari keluarga kami, keluarga penguasa di Satyabala," ucap Charles pada Sekar yang seketika terlihat jijik mendengarnya, "oi, yang benar saja, dasar wanita kurang ajar, memangnya siapa yang mau menolak ajakan seorang pangeran untuk berkeluarga, kakakku itu putra mahkota," ucap Edward, "gak!!," balas Sekar sambil melesat keatas dan melepaskan banyak sekali asap, "hahaha, dasar pangeran aneh, wanita sepertinya takkan cocok untuk lelaki manja seperti kalian berdua, dia lebih suka untuk membangun keratonnya sendiri daripada tinggal dikeraton yang sudah dibangun orang lain," ucap Yusuf sambil menyerang Charles lalu kemudian memerangkap Edward dalam kotak batu, "terimakasih Yusuf, para anak penguasa itu selalu berpikir memiliki kuasa seperti orang tua mereka, tapi kenyataannya beberapa dari mereka hanyalah anak yang manja, tak sadar bahwa mereka sedang pamer pada orang yang lebih baik dari mereka," ucap Sekar dengan ketus, "ahaha terimakasih pujiannya," balas Yusuf, "kenapa dirimu merasa kupuji begitu sih, ah sudahlah kalau kau anggap begitupun tak masalah," ucap Sekar yang sedikit memerah mukanya, "aku merasa kalau ucapanmu itu untukku, lagipula kalau tidak, ucapanmu bisa kuanggap sebagai doa untukku yang akan terkabul," ucap Yusuf sambil melayang kearah Charles dan memukulnya dengan keras sampai tereliminasi lalu memegangi Edward dengan elemen kayu, "serang dia Sekar," ucap Yusuf, "terserah kamu lah Yusuf," balas Sekar saat tersenyum bahagia sambil menyiapkan tembakan terkuatnya untuk menyerang Edward sampai tereliminasi juga, namun begitu Yusuf ingin melesat kearah Peter dan Salman, dirinya menyaksikan Sekar mulai kehabisan tenaga setelah bertarung habis-habisan tanpa henti semenjak serangan terjadi di wilayah Yusuf, "kau kenapa Sekar," tanya Yusuf sambil menghampiri Sekar yang sudah terlihat sangat lelah, "aku tak apa-apa, aku harus mendampingimu sampai akhir, aku tak boleh berhenti sampai disini," ucap Sekar yang sudah terengah-engah, "kau memaksakan dirimu lagi ya, kontrol lagi energimu," ucap Yusuf sembari kembali menatap pertarungan antara tim Steve dan tim Lintang yang semakin kuat seiring berjalannya waktu, karena itulah Yusuf akhirnya perlahan kembali membangun zirahnya untuk melesat kesana, namun tiba-tiba terdengar ledakan keras dan laser darah yang sangat kuat dari tempat pertarungan Salman dan Peter, "kau berpikir akan bisa pergi begitu saja setelah mengeliminasi kedua anakku, anak sialan," ucap Peter dengan marah pada Yusuf yang melihat Salman yang sudah penuh luka akhirnya dibombardir dengan pukulan oleh Peter hingga akhirnya tereliminasi, "apa begini akhirnya jalannya kompetisi ini, kukira semuanya akan berakhir dengan baik-baik saja," pikir Yusuf yang kemudian kembali berkonsentrasi untuk akhirnya beradu serangan dengan Peter, "aku sudah melangkah terlalu jauh, aku harus memberikan semua usahaku, padmasana bukanlah takhta untuk berkuasa, tapi sebuah kursi tempat seorang mengabdi dengan segenap jiwa, raga dan pikirannya, aku harus berusaha lebih lagi, ini hanyalah sebagian kecil dari amanah yang akan diemban oleh Brahma nantinya, ini hanya pembukaan saja menuju tanggungjawab yang tidak ada ujungnya," pikir Yusuf saat akhirnya mulai beradu jotos dengan Peter.