Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #113

Romansa di Tapaloka

"Yusuf!!?, hati-hati, jangan terlalu banyak menerima serangan," teriak Sekar sembari membentuk ulang amunisi elektromagnetik miliknya, "baiklah Sekar, bantu aku ya," balas Yusuf sambil menangkis beberapa serangan Peter dan juga melaju kearah lawannya itu, merespon itu Peter membuat zirah darah untuk membungkus tubuhnya dan mulai bertarung dari jarak dekat, tentu saja hal ini disambut oleh Yusuf yang segera memberikan beberapa tinju keras ke tubuh Peter yang ditangkis oleh Peter dengan kaki dan tangannya meski sebagian kecil masih mengenai tubuh Peter sampai meretakkan zirah darahnya, "keras juga zirah itu, sebanyak apa dia memadatkannya," pikir Yusuf sambil membuat sebuah atmasena yang dengan cepat memperberat tubuhnya yang membuat atmasena itu dan Peter tertarik kearah bintang terdekat, "jangan kau pikir aku bisa kau kalahkan dengan atmasena, anak sialaan!!!," teriak Peter sambil mengubah bentuk zirah darahnya untuk menghancurkan atmasena Yusuf, kemudian menembakkan beberapa peluru darah yang ditangkis memakai tongkat dari Yusuf, dimana saat itu Peter juga memanggil pedangnya lalu memberikan tebasan darah yang begitu kuat kearah Yusuf yang menangkisnya dengan membuat tembok baja, "hmm dia bergerak ke bagian kiriku," pikir Yusuf saat melihat sekelebat energi Peter mengarah padanya dan hal ini segera dimentahkan Yusuf dengan menghantamkan tongkatnya ke tubuh Peter, melihat hal itu Sekar segera mengurung Peter dalam sangkar yang dia bentuk dari amplifikator elektromagnetik miliknya, "bagus Sekar, terimakasih," ucap Yusuf sembari membuat vidhata elemen luruh miliknya sambil menyetrum Peter yang terperangkap meski pada akhirnya Peter berhasil bebas namun tembakan Yusuf sudah siap dan akhirnya menyinari angkasa dengan ledakan yang sangat keras yang berhasil mengeliminasi Peter begitu saja. "Hufft, sekarang tinggal kedua kakakku yang sangat mengerikan itu," ucap Yusuf sembari menatap pertarungan antara Steve dan Lintang yang semakin panas dan mulai diwarnai badai, "kau yakin akan menuju tempat itu dengan kondisimu saat ini," ucap Sekar saat menyaksikan Yusuf yang penuh luka, "aku tidak pernah berada dalam kondisi lebih baik dari ini, ini adalah kesempatan besarku untuk melampaui mereka," balas Yusuf sembari melayang perlahan menuju pertarungan sambil akhirnya memanggil angsanya dan melesat kedepan, "tunggu!!," pekik Sekar yang juga dipenuhi luka. Sesaat kemudian sebuah dentuman keras terdengar dari arah pertarungan tiga arah dihadapannya, "aku harus kesana, meski ini berbahaya, aku harus membantu Yusuf," pikir Sekar saat memulihkan lukanya dan turut memanggil angsanya untuk menuju medan tempur terakhir.

"Jangan lupakan diriku disini," ucap Yusuf sambil membawa dua bola vidhata yang dia tembakkan kearah kedua kakaknya, "para Ishvara itu sudah selesai semua rupanya," ucap Steve saat dirinya dan Lintang memblokir serangan Yusuf, "kau yang membuat pertarungan ini jadi sangat lama Steve, harusnya kita turut menghadapi para penguasa itu," balas Lintang sambil mengarahkan velnya kepada Steve, "kau sendirian saja disini Yusuf," tanya Bowo, "kau buta kah, itu ada Sekar dibelakangnya," ucap Iqbal, "owh iya, aku lupa, Savitri devi sedang berada dibelakangnya, sangat menarik," balas Bowo sembari memalingkan mukanya saat melihat Sekar turut mengikuti Yusuf, "hahahaha, yang jelas kita ada disini sebagai pemenang sekali lagi, ayo bertarung sepuasnya sebelum salah satu dari kita menjadi Brahma!!!," tantang Yusuf dengan riang sembari menyiapkan tongkat dan memperbaiki zirahnya lalu melesat kearah Steve dan Lintang yang juga turut menyambut dengan tawa mereka saat kemudian ketiganya bertemu di satu titik dan menimbulkan dentuman keras di angkasa dan membuat ketiganya terpental kebelakang, Yusuf segera menguasai dirinya dan melepaskan dua bola energi pada Steve yang menangkisnya dengan pasirnya dan Lintang yang menahan dampaknya begitu saja, hal ini diikuti oleh badai pasir dari Steve yang segera dimanfaatkan oleh Lintang untuk menikamnya, hal ini diikuti oleh Yusuf dengan merusak pasirnya dengan tekanan uap yang luar biasa yang direspon Steve dengan mendinginkanya memakai elemen esnya, Lintang juga turut memanfaatkan kekacauan ini untuk memanggil dan melemparkan dua tombak kearah Steve dan Yusuf yang menangkisnya bersamaan namun hal ini dimanfaatkan Lintang untuk bergerak cepat kearah Yusuf dengan membawa velnya, untungnya Sekar segera memberikan sengatan petir dari jemarinya yang sempat mengagetkan Lintang sehingga Yusuf bisa memanfaatkannya untuk menahan vel Lintang dengan tongkatnya dan itu dimanfaatkan Steve untuk mengubah bentuk zirahnya menjadi sabit besar untuk menyerang Yusuf dan Lintang yang saat itu keduanya menghindarinya sambil melemparkan bola energi mereka pada Steve yang menahan serangan tadi sambil terus merangsek kedepan namun tepat sebelum Steve menyerang, Lintang menikamnya dengan velnya, sementara dari kejauhan Rasha sedang bergerak cepat melewati badai pasir buatan Steve untuk memberikan hantaman pada Sekar disaat Iqbal membidiknya dengan panah energinya yang sudah diisi dengan asmaramantra, namun seketika dia akan menembakkannya Yusuf melepaskan getaran yang cukup kuat untuk mengacaukan fungsi motorik Rasha yang mendekat saat kemudian Yusuf menggendong Sekar menjauhi arena dan melindunginya dengan beberapa atmasena mekanik miliknya yang kemudian membentuk membuat pasukan robot kolosal, "kenapa kamu memaksakan diri untuk melindungi diriku Yusuf, biarkan saja aku berkorban untukmu didepan," ucap Sekar yang mulai kesal, "kita ada sebagai satu tim yang utuh, kita sudah kehilangan satu anggota, jangan sampai ada yang hilang lagi, kau lindungi aku dari belakang, aku akan menyerang dan mengeliminasi mereka semua," ucap Yusuf sembari melesat kedepan sambil membuat robot kolosal untuk menyerang kedua saudaranya itu, namun hal itu justru dipukul balik oleh keduanya dimana Lintang juga mengambil ukuran besar dan Steve memperbesar tubuhnya bersama zirahnya yang juga turut bersinergi semakin baik dengan alam semesta dengan ukurannya yang semakin besar seiring waktu dan turut membentuk sayap yang harus dihadapi Yusuf dengan membentuk tiga lagi robot kolosal yang bersamaan membogemnya, "hmm zirah ganapati bisa menyerap berbagai macam data makhluk hidup dan benda yang diserapnya, hal ini membuatnya menjadi bisa memanfaatkan tenaga surya serta berbagai macam lagi fungsi kehidupan yang ada," pikir Yusuf saat Steve membentuk banyak sekali tinjunya dan mengubah pelindung kepala di zirahnya menjadi berbentuk seperti kepala gajah untuk menambahkan belalai yang digunakan untuk mengikat Yusuf, namun hal itu berhasil dikacaukan oleh Yusuf karena dia menggunakan atmasenanya untuk menahan serangan Steve, saat itu Lintang yang menerima semakin banyak serangan merangsek semakin ketengah medan pertempuran, "jeevanetra memungkinkannya untuk mengubah dampak serangan yang diterima menjadi energi untuk dirinya sendiri, mengalahkanmu memang takkan mudah mas Lintang," pikir Yusuf sambil mencoba menyerang Lintang dengan tongkatnya dan malah membuat Lintang semakin kuat, "tapi pasti ada batas luka yang bisa dia terima, lagipula kakakku juga manusia," pikir Yusuf sambil tersenyum lebar saat energinya terus naik lalu kemudian Yusuf membuat atmasena sampai memenuhi angkasa tempat mereka berdiri sambil melakukan sinkronisasi total untuk menarik energi yogi sebanyak mungkin untuk kemudian dia pakai untuk membuat avatar energi untuk pertama kalinya yang membuat energinya memerah selayaknya darah yang digunakan untuk menyusun zirahnya menjadi bentuk humanoid berkepala empat bertangan empat yang lebih besar dari sebelumnya dan hampir menyentuh ukuran Steve dan zirahnya, dimana saat itu Yusuf, Steve dan Lintang menyiapkan serangan terkuat mereka, Lintang mengisi velnya dengan murugan berelemen sel yang membuatnya hidup, Steve membuat serangan vinayaka terbesarnya yang digabungkan dengan elemen es dan sebagian dari zirah miliknya, sementara Yusuf menyusun kembali vidhata elemen luruh yang dipusatkan pada satu titik lalu ketiganya melepaskannya bersamaan dan membuat ledakan yang sangat keras ketika serangan tadi berbenturan, bintang-bintang berhamburan, dimensi menjadi kacau dan rusak begitu saja menyisakan ketiga saudara itu dengan luka parah ditengah dampak serangan tadi, "haahhh, kalian sekarang sekuat ini, aku kira diriku masih yang terkuat dalam waktu lama, ternyata kalian semua melampaui diriku dengan latihan keras kalian, aku harus berlatih lagi rupanya," teriak Lintang dengan geram sambil kembali bersiap untuk saling serang lagi meski kondisinya sudah sangat parah, "heh, aku sudah melampaui dirimu sedari kompetisi devasena kedua kita berdua Lintang," ucap Steve sambil tersenyum penuh percaya diri, "hahahaha, aku suka ini, akhirnya diriku bisa bertarung bersama kalian berdua, tapi tak cukup sampai disitu, aku akan berusaha untuk menang kali ini," teriak Yusuf kegirangan sembari beregenerasi dan kemudian ketiganya bergerak kedepan untuk kembali bertarung, "mari kita lanjutkan ini," teriak ketiganya sambil mengaktifkan sisa tenaga mereka lalu saling serang sekali lagi.

Lihat selengkapnya