"Kekuatan macam apa ini, bukankah ini ruang tunggu, bagaimana caranya dentumannya sampai kesini, Yusuf, Steve, Lintang, sudah sejauh apa kalian berkembang, sudah sekuat apa kalian saat ini sampai diriku tak sanggup mempercayai hal ini, aku jelas sekali merasakan kekuatan kalian dari sini," gumam Arya saat merasakan getaran kekuatan yang dahsyat dari arah arena, "aku saja tidak percaya mereka sekuat ini, padahal anakku adalah salah satu dari mereka," ucap Damar, "beberapa bulan lalu mereka tidak sekuat sekarang, aku juga kaget melihatnya, padahal pewarisku ada diantara mereka," ucap Salman, "kau harus percaya itu, anakku selalu mengagumi kekuatan calon menantuku itu, dia pasti luar biasa, anakku jarang sekali memberikan pujian bahkan padaku, jadi anak itu pasti sangat kuat," ucap Roni dengan senyum bangga pada Yusuf, "ayo Surajyesta, kau sudah mengalahkanku, jangan tambah maluku dengan kalah dari orang lain," teriak Sandi yang berbalik mendukung Yusuf dari layar.
Sementara itu di arena, "huff, Sekar, tolong bantu aku ya," ucap Yusuf yang sudah kelelahan sambil meringis kesakitan, "akan selalu kudukung dirimu sayang," pikir Sekar sambil mengangguk pelan pada Yusuf dan memegang pundaknya, "ayo," ucap Sekar lirih sambil mendorong Yusuf kedepan untuk memberikan momentum padanya, "ayo kita lanjutkan ini, saudara-saudaraku," pekik Yusuf yang sedang didampingi oleh Sekar sambil mengangkat tongkatnya dan memukulkannya pada Steve yang menahannya dengan sabitnya, hal itu diikuti dengan tikaman vel dari Lintang yang dihadang oleh Sekar dengan tembakan energinya, diikuti tendangan dari Yusuf untuk memisahkan Lintang dari velnya, lalu dengan sigap Yusuf mengeluarkan tembakan dari sikunya untuk menyerang Steve sampai sedikit terdorong, lalu Yusuf memanfaatkan jeda tipis itu untuk sedikit memulihkan energinya, "ayo Sekar, kita bisa melakukan ini," ucap Yusuf sambil melepaskan dua tembakan pisau pada Steve dan Lintang yang mereka halau meski masih menggores lengan mereka yang segera mereka berusaha untuk regenerasi, saat itulah Yusuf melaju kearah Lintang untuk membombardir kakaknya itu dengan pukulan namun Rasha menghalanginya dan memberikan serangannya untuk mengimbangi Yusuf yang mulai berapi-api dan semakin kuat energinya sehingga bisa memukul mundur Rasha, "jangan menghalangiku Kaumari devi," ucap Yusuf dengan lantang sambil menunjukkan senyum gilanya yang membuat Rasha mundur perlahan, saat itu Bowo menyerang Steve yang juga berusaha bangkit, untungnya serangan Bowo berhasil dihalau oleh Iqbal yang kemudian diikuti tendangan dari Zahra sementara Iqbal memantik asmaramantra miliknya untuk segera ditembakkan pada Bowo yang kemudian membanting Zahra kearah Steve yang akhirnya menangkap Zahra dan kemudian mengunci pergerakan Bowo dengan semburan elemen es, hal ini segera disambut Iqbal dengan tembakan asmaramantra, "kau sudah kalah kawan," ucap Iqbal sembari menyiapkan serangan magma dari tangannya yang segera dia tembakkan sekeras mungkin dan mengenai Bowo sampai tereliminasi, disaat yang sama Lintang bangkit dan mengendalikan dirinya untuk beradu tinju dengan Yusuf sementara Rasha melepaskan pukulan angin yang mengenai Zahra dan membuatnya terluka parah, dan saat Zahra ingin beregenerasi dia segera disambar petir dari Sekar, "Zahraaaa!!!," teriak Steve saat menyaksikan Zahra perlahan menghilang dari arena menuju ruang tunggu dengan senyuman manis diwajahnya sebelum akhirnya dibungkam oleh Yusuf yang memukulnya dengan atmasena miliknya sehingga akhirnya dia mulai fokus pada Yusuf yang semakin berapi-api, "kalian akan kulampaui hari ini," ucap Yusuf yang perlahan memperbaiki zirahnya yang kini semakin rumit dan semakin kuat sehingga energinya meluap semakin kuat seiring waktu, "kau sudah sangat kuat kini Yusuf, aku bangga padamu," ucap Lintang yang menyalakan energinya sekali lagi untuk beradu tinju dengan Yusuf, namun setelah beradu tinju mereka langsung saling mundur dimana Iqbal menyambut dari belakang dengan panah asmaramantra miliknya yang ditikamkan ke punggung Yusuf, saat itu juga Yusuf mengarahkan tangannya dan menembakkan vidhata kearah Iqbal yang membuatnya tereliminasi, hal ini diikuti oleh Steve yang menembakkan vinayaka pada Lintang yang dibelokkan Yusuf hingga mengenai Rasha dan mengeliminasinya, tentu saja hal ini disambut oleh Lintang dengan melaju membawa murugan petirnya sekuat tenaga kearah Yusuf sementara Steve datang membawa vinayaka ditangannya kearah Yusuf, "selamatkan dirimu Sekar," ucap Yusuf dengan telepatinya sambil membuat dua bola vidhata untuk menahan serangan Steve dan Lintang dari kedua sisi namun hal ini tak cukup dan akhirnya Yusuf terkena ledakan keras akibat benturan keras dari kedua sisi sampai akhirnya tereliminasi menyisakan Steve dan Lintang yang terluka sangat parah sehingga tak bisa bergerak, "kau memintaku untuk mencari tempat aman bukan Yusuf, aku tak tau dimana tempat bersembunyi tapi kalau aku mengeliminasi mereka berdua, akan ada tempat aman untukku," pikir Sekar sembari membawa dua tombak petir yang dia buat sekuat tenaga untuk menyerang Steve dan Lintang, hal itu berhasil mengeliminasi Lintang namun Steve masih berdiri dan dengan tenaga terakhirnya menyerang Sekar dengan pukulannya yang direspon Sekar dengan menghindarinya dan membuat pedang listrik yang menusuk Steve dan kemudian dia aliri energinya untuk menyengat Steve sampai akhirnya perlahan memudar karena efek eliminasi, "tolong dampingi Yusuf dengan baik wahai Savitri devi, aku mengandalkanmu," ucap Steve saat perlahan dikirim ke ruang tunggu karena efek eliminasi, "kita menang Yusuf, aku berjanji akan mendampingimu untuk melewati setiap tantangan yang ada," gumam Sekar yang sendirian di arena, kemudian dia menyaksikan bekas pertempuran dan semua metropolis hancur yang dibuat Yusuf sebelumnya lalu kemudian turun ke planet tempat mereka tinggal selama ini.
Sementara itu diruang tunggu, Steve baru saja tereliminasi tersenyum tenang sambil membuka matanya dan dihadapannya adalah Lintang dan Yusuf yang menatapnya dengan heran, "hhh kalah kok sama perempuan," ucap Lintang, "hoi, kita sudah tak ada tenaga dasar aneh, lagian dengan begini, seseorang yang tepat akan mengambil posisi Brahma," ucap Steve sambil menatap Yusuf, "hilih, sama aja, kalah sama cewek," balas Yusuf sedikit bersungut, "oi!!, kau ini senang gak sih ambisimu tercapai," bentak Steve, "hahaha, terimakasih sudah mengalah mas, mohon bantuannya ya," ucap Yusuf sambil menundukkan kepalanya pada peserta yang berada disana satu persatu.
Sementara itu di arena, "sampai tanggal 21 Juni, aku harus tetap disini ya, aku akan membangun peradaban ini untukmu Yusuf," gumam Sekar sembari meneruskan pekerjaannya dengan Yusuf dan Gibran di arena hingga waktu kompetisi selesai.
Jum'at, 21 Juni 2013, Sekar menyelesaikan semua pekerjaannya, "akhirnya selesai juga semua hal ini, aku merindukanmu Yusuf, aku akan pulang," gumam Sekar sembari melambaikan tangannya pada seluruh warga di arena yang sepenuhnya jadi wilayah kekuasaannya yang sudah dijadikan ratu tertinggi disana, "kuharap dirimu suka dengan penampilanku saat ini," pikir Sekar saat dijemput vimananya untuk kembali pulang diantar oleh warga yang hidup sejahtera dibawah kepemimpinannya.
Siang harinya Sekar akhirnya sampai di istana Giok dan disambut oleh orang-orang yang ada disana, "menunggumu disini rasanya lama sekali Sekar, hmm gaun darimana itu," ucap Yusuf, "aku juga merindukanmu Yusuf, ini gaun yang kami susun bersama, kau suka!?," ucap Sekar, "apapun yang kau pakai, kau terlihat cantik Sekar," ucap Yusuf, "terimakasih," balas Sekar sembari berlari memeluk Yusuf dengan senang, "hmmm dasar, setelah ini tantangan kita akan jauh lebih banyak lagi, tolong ya Sekar," ucap Yusuf sambil memeluk Sekar dengan hangat, "salam hormat kami padamu wahai Brahma yang agung," ucap Sandi yamg diikuti para kontestan lain dan kemudian seluruh orang disana sambil menundukkan kepala seraya mengucapkan hormat pada pemimpin mereka yang baru.