Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #121

Mata yang Sama

Setelah berjalan cukup lama, Alim akhirnya sampai di perhentian pertamanya, saat itu vimana lain terus berjalan sementara dirinya turun kebawah membawa dagangannya, "kau yakin mereka mau bekerjasama," tanya Bagas pada Alim begitu pintu vimana terbuka, "mereka tak hanya satu orang Bagas, meski kemungkinannya kecil tapi biasanya ada orang yang mau, entah karena mereka memang ingin berjuang atau karena bosan dihimpit cobaan hidup," ucap Alim sembari mulai melangkahkan kakinya untuk turun dari vimana dan menyaksikan banyak sekali orang sudah memperhatikannya, "nampaknya mereka penasaran dengan kehadiran kita disini aden," ucap Mistari, "biarkan saja dan teruskan misi kita," balas Alim sambil membuat isyarat untuk mengeluarkan barang-barang dagangan yang sontak mengejutkan warga karena jumlahnya yang fantastis.

Setelah beberapa waktu disana, pasar dadakan milik Alim sudah berdiri, disana mereka mulai melakukan banyak sekali kegiatan, "lihat Bagas, semuanya bisa menerima ini dengan baik, asalkan itu menguntungkan maka akan banyak manusia yang datang, anggap saja ini pantikan pertama dari kita," ucap Alim, "hmmph, sialan, kau benar lagi, apa sebenarnya yang kau lihat dengan matamu itu," ucap Bagas, "yang kulihat adalah ekspresi mereka saja, mudah sekali untuk dibaca, oiya siapkan drafting pasukannya juga ya," balas Alim dengan santai, "serahkan itu padaku," balas Bagas, "dasar anak yang unik, mungkin takkan kulihat lagi orang yang sama seperti dia," pikir Bagas sambil mulai berjalan meninggalkan Alim.

Sementara itu di taman Ashokavatika, "Yudi, apa engkau merasakannya juga, perubahan extrem yang mulai terjadi sekarang," tanya Jack, "kau benar, kasus kriminal mulai naik baru-baru ini," balas Yudi, "apa ini ada hubungannya dengan terpilihnya Brahma, bukannya mereka belum melakukan pelantikan," tanya Jack, "itu benar, tapi asalkan sudah terpilih maka pengaruhnya akan jadi sangat besar, ini akan memicu perubahan reaksi masyarakat terhadap kinerja Dunia, bagi masyarakat di wilayah aliansi Brahmanda mereka akan meresponnya dengan tenang, tapi diluar aliansi itu mereka mungkin akan merespon dengan panik, selain itu trend yang muncul akibat munculnya teknologi kecerdasan buatan terkoneksi sudah memacu perkembangan teknologi sampai kepada level yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, jujur saja sebelumnya aku tidak tau bahwa semua ini bisa terjadi secepat ini, tapi sekarang aku percaya, ketika semua orang menyatukan pikirannya untuk kemajuan maka manusia akan berjaya, sekarang aku mengerti kenapa Tuhan memuji kita sebagai makhluk paling sempurna," ucap Yudi sambil mulai berjalan keluar dari istana menuju wilayah taman disana, "aku harus cepat, perkembangan dari kecerdasan buatan ini agak meresahkan, informasi yang bisa diunggah kedalamnya dan diunduh darinya sangatlah banyak, proses pengolahan informasi yang dilakukan terlalu cepat dan sangat variatif, apakah ini akhirnya, apakah sekarang pusaka-pusaka itu akan mulai ditinggalkan oleh banyak orang sehingga hanya segelintir orang saja yang menginginkannya, apakah sekarang orang-orang akan mulai kehilangan jati dirinya, kehilangan rahasianya, kehilangan keunikannya, di era ini semua orang bisa menjadi spesial dan itu yang akan membuat hal spesial itu tidak lagi spesial," pikir Yudi sambil berkeliling taman itu.

Lihat selengkapnya