Sabtu, 6 juli 2013, Alim akhirnya dipertemukan dengan dua orang yang pernah mengincar nyawa saudara-saudaranya, rasa geram tak bisa disembunyikan dari kedua mata Alim yang menyala merah selayaknya darah, "mata yang menyebalkan itu akhirnya dia perlihatkan juga, polanya agak berbeda dengan Yudi, dasar anak yang unik," pikir Yasha saat menyaksikan luapan energi Alim yang sangat deras, "apa ini, Alim!!, kendalikan dirimu," pekik Shifa, "tidak!!, merekalah orang-orang yang harus dihukum, orang-orang yang berkoar-koar tentang kebenaran sebagai alasan untuk berbuat sewenang-wenang, mereka yang meneror saudara-saudaraku dan membuat mereka melakukan upaya yang mengerikan untuk mengatasi manusia-manusia itu, merekalah makhluk biadab yang berjalan ke surga hanya untuk membakarnya, akan kuhabisi mereka," ucap Alim yang kemudian melesat kearah Yasha dan Rizal dengan tangan terkepal dan dilapisi dengan janardana yang kemudian berbenturan dengan tembakan bom dari Yasha yang menggetarkan atmosfer dan membuat hewan-hewan berlarian menyelamatkan diri dari bencana yang akan segera terjadi.
Benturan tenaga dari Alim dan Yasha membuat sebuah ledakan panas yang meluncurkan ratusan awan radioaktif yang mencemari udara, bersama dengan luruhan partikel itu chakra sudharsana bergerak memasuki inti ledakan memotong apapun dijalurnya kearah Alim yang memanipulasi panas disekitarnya untuk dia tembakkan sebagai tinjunya lalu kemudian Alim perbesar untuk memenuhi udara dan membuat hujan api, "sialan, gaya bertarungnya sangat merepotkan," gumam Rizal sembari membuat perisai air untuk melindungi dirinya dan Yasha lalu kemudian dia tembakkan sebagai laser air kearah Alim yang juga dialiri listrik oleh Yasha untuk membuatnya lebih mematikan, merespon itu Alim mengaktifkan avataranya untuk menahan serangan tadi lalu mengeluarkan sharanga miliknya dan memperbesarnya untuk digunakan pada avatarnya yang segera menggunakannya untuk menembakkan beberapa peluru astral kearah Yasha dan Rizal.
Di bawah, Shifa menyaksikan pertarungan Alim dengan seksama, menunggu kesempatan untuk masuk, "apa regenerasi yang kumiliki saat ini cukup untuk memasuki pertempuran, aku harus berguna, mungkin dengan menyembuhkan luka-lukanya tapi dengan kondisi emosinya saat ini apakah memungkinkan untuk masuk," gumam Shifa saat menyaksikan benturan demi benturan energi di angkasa yang semakin ganas, disertai dengan suara amarah Alim yang semakin ganas.