Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #126

Monster

Amarah Alim yang memuncak membuat langit jadi kacau dan dipenuhi banyak sekali energinya dalam bentuk plasma, lalu kemudian uap air mulai naik dan ditebar oleh Alim sebagai bentuk distraksi diikuti dengan hujan plasma untuk meratakan musuh dengan tanah.

Sementara itu Yasha dan Rizal bermanuver cepat untuk menghindari setiap serangan Alim sembari menyiapkan serangan pribadi mereka, namun begitu Yasha ingin menembakkan serangannya, sudharsana bergerak cepat untuk memotong dirinya, untungnya Yasha masih berhasil mengelak dari kematian meski masih harus kehilangan lengannya. "Bajingan ini kuat sekali, kukira dia akan sekuat kedua saudaranya dulu," pikir Yasha sambil meregenerasi tubuhnya namun saat itu avatar hitam pekat milik Alim berdiri dihadapan mereka, siap mengayunkan pedang nandhaka miliknya, Rizal merespon itu dengan menembakkan air dalam jumlah besar untuk membelokkan pedang yang membara itu saat Yasha juga memacu kendaraan mereka menghindari tebasan tadi yang begitu mengenai air langsung menguapkannya dan juga mulai membelah tempat mereka berdiri, mengacaukan medan gravitasi disana.

Medan tempur luluhlantak akibat dari tebasan Alim, saat itu Yasha dan Rizal mundur sementara untuk mengatur ulang strategi diatas burung mekanik mereka. "Anak ini gila sekali, level energinya menyentuh level energi dari Jack, padahal Jack punya kashyapa mantra," gumam Rizal. "Lalu bagaimana cara kita mengalahkannya, energinya juga terus menguat seperti Yudi, monster macam apa sih dia ini," tanya Yasha. "Kalau kekuatannya terus bertumbuh seperti ini maka tidak akan mungkin mengalahkannya, kita terlalu meremehkan mereka, Zuhri benar, kekuatan anak-anak ini tumbuh dengan sangat pesat selama pertarungan," ucap Rizal sambil membentuk mudra untuk mengirimkan sinyal ke angkasa lepas kemudian merapal mudra lainnya, "angiras mantra, sahasravirayudha," ucap Rizal yang kemudian mengeluarkan gumpalan hitam yang terus membesar dan memadat dan kemudian menyebar menjadi drone ke seluruh medan tempur lalu terus membanyak dan akhirnya menyatu menjadi pasukan marionet perang yang siap bertempur. "Majulah kalian pasukan tempurku, hajar manusia itu," teriak Rizal sambil menunjuk Alim.

Teriakan Rizal saat itu terdengar oleh Alim yang langsung menoleh dan menyaksikan pasukan robot tempur dan juga bermacam pesawat tempur menyerbunya, "apa yang terjadi sebenarnya, apa sebenarnya relebansiku disini, apa di hadapan mereka aku bukanlah apa-apa, ah bukan, aku hanya belum menemukan tempatku saja untuk bertarung," pikir Shifa saat kemudian Alim menghujani pasukan marionet Rizal dengan anak panahnya yang membuat getaran keras di udara lalu kemudian Alim merangsek kedepan sambil membabat marionet Rizal yang tidak ada habisnya dengan nandhaka miliknya.

Lihat selengkapnya