Tepat setelah pertempuran, Alim turun dan menonaktifkan avatarnya, menggendongnya Shifa kembali ke daratan, kemudian Alim memperbaiki daratan yang dia hancurkan dengan menggunakan pikirannya dan seketika tempat itu langsung berubah menjadi daratan yang tenang seolah tak pernah terjadi bencana, "dasar pengecut, pejuang macam apa yang kabur dari medan tempur," gerutu Alim sambil menurunkan Shifa, "jadi apa rencanamu selanjutnya Alim," tanya Shifa, "kita lanjutkan rancangan awal, tapi sedikit kita percepat, situasinya jadi lebih pelik lagi sekarang, mereka sudah mengetahui keberadaan kita disini, kita harus menyerang duluan," ucap Alim sambil membentuk gubuk dengan elemen kayu untuk tempatnya beristirahat lalu membuat satu lagi sebagai tempat Shifa beristirahat, "masih belum, hatinya masih membara," pikir Shifa, "kalau begitu kita akan menggunakan jalur dagang untuk mengangkut obat-obatan ke area negeri Ashoka untuk nanti kita gunakan," ucap Shifa, "benar, aku juga akan memobilisasi logistik dan persenjataan kesana," ucap Alim sembari mengirimkan pesan kepada orang-orang di Ariloka.
"Bling," suara pesan dari Alim masuk terdegar di ruangan komando, "apa maksudnya ini, mobilisasi total lewat jalur dagang, ini terlalu beresiko, kenapa tiba-tiba dia melakukan ini, mungkinkah terjadi perubahan rencana karena rencana awal hancur," gumam Bagas saat melihat notifikasi terbaru dari Alim, "jadi kita akan melakukan pergerakan total saat ini, kurasa mobilisasi dengan jalur dagang akan bisa dilakukan dalam seminggu," ucap Guntoro yang juga sedang memantau informasi disana, "ini strategi yang cukup baru bagiku, apakah ini efektif," tanya Mistari, "sebenarnya pak, prabhu Ihsan selalu menggerakkan sumber daya seperti ini, industrialisasi absolut yang melibatkan semua pihak, dengan cara ini dia selalu bisa melakukan perekrutan anggota untuk bisnisnya yang nanti juga bisa dia jadikan tentaranya, itu juga memudahkannya melakukan banyak sekali pergerakan tanpa harus diketahui, meski harus kuakui kalau kita terus melakukan hal ini maka akan terjadi lonjakan tindak kriminal di mana-mana karena transaksi yang sangat masif itu kadang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkannya untuk keperluan pribadi," ucap Guntoro, "prabhu memang suka melakukan hal-hal beresiko, hmm tapi menurutku hal ini masih mungkin untuk dilakukan disini mengingat daya beli masyarakat di daerah ini sangatlah tinggi, bisa saja dimanfaatkan sebagai agen kita," ucap Mistari, "kita harus menggunakan orang-orang kita sendiri, menggunakan orang asing itu sangat beresiko, tapi aku punya metode lain untuk merambatkan sumberdaya sampai ke negeri Ashoka, kita bisa menggunakan banyak sekali tokoh publik untuk menggerakkan daya beli masyarakat dan membuat mereka menjadi konsumen pemborong sebagai sumberdaya tambahan kita dari perdagangan," ucap Guntoro, "kalau begitu kita bisa mempercayakan pergerakan total ini padamu pak Guntoro, tolong ya," ucap Bagas, "siap pak, hmm aku memang tak sejago pak Anas atau pak Andre dalam menggerakkan sumber daya tapi aku bisa mencoba," ucap Guntoro sambil memulai untuk menggerakkan para tokoh publik ke jalur dagang yang menghubungkan negeri Devaloka dan Ashoka.