Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #129

Gerbang Matahari

Alim memasuki tempat pengecekan dengan penuh percaya diri, kedatangannya disambut oleh para pedagang yang dia kirim kesana sebelumnya. "Nampaknya mereka sudah bisa membaur dengan baik, tapi kenapa banyak orang baru yang tidak kukenal," pikir Bagas yang masih saja curiga dengan keadaan yang ada disana, "hmm situasinya sudah seperti ini ya, para pebisnis Kailash memang sedikit berbeda, pola perekrutan terbuka yang dilakukan Ihsan membuat organisasi dagang itu sangat ramai, hmmh dia selalu bisa membantuku dalam banyak rencanaku, dasar adikku yang lucu," pikir Alim sambil berjalan menuju pengecekan.

Beberapa saat kemudian pengecekan dilakukan, satu-persatu informasi Alim berikan dengan jujur, "kau boleh masuk tuan Alim, tuan Bagas dan nona Shifa, kami ada peta wilayah di setiap perhentian, untuk kebijakannya mohon dipatuhi tuan, kami ingin memberitahukan bahwa negeri kami bebas dari alkohol dan obat-obatan ilegal, untuk rokok ada harga minimum yang harus kau patuhi, kalau mematok harga lebih rendah dari itu bisa dikenai sanksi, ini untuk mengurangi jumlah perokok dalam bentuk apapun disini," ucap penjaga itu, "sangat bersih dan sehat, sungguh negeri yang indah, bagaimana kalian bisa membangun semua hal ini serapi ini," tanya Shifa yang penasaran, "itu karena pemimpin kami, tuan Prajapati Gifar dan semua jajarannya juga mencontohkan hal yang sama, semua tindakan adalah sebab dan harus ada akibatnya, untuk bisa menciptakan lingkungan yang nyaman maka bukan hanya harus saling berlomba melakukan kebaikan tapi juga saling mengingatkan apabila ada keburukan, itulah aturan disini," ucap penjaga tadi, "hoo menarik, siapa namamu nona," tanya Shifa sambil mengulurkan tangannya, "nama saya Angel nona Shifa," ucap penjaga tadi, "udahlah Shifa, jangan terlalu akrab dengan banyak orang," bisik Bagas, "hih apasih," keluh Shifa, "hahaha, udahlah, ayo kita pergi dulu, masih banyak urusan yang harus dilakukan, sekarang kita ke penginapan dulu," ucap Alim sambil mengajak Bagas dan Shifa pergi dari sana. "Lapor, ada pendatang baru, nampaknya dari para pebisnis itu, mereka sangatlah banyak baru-baru ini, saya akan kirim foto mereka, tolong diidentifikasi," ucap Angel pada sebuah alat komunikasi miliknya yang mengarah kepada kepolisian setempat.

Tak berselang lama Alim kembali ke rombongannya dan meminta mereka untuk berpencar untuk melakukan dagang sekaligus mengumpulkan antek-antek perang sementara Alim dan rombongan utamanya pergi ke jantung perdagangan di Mahishmati untuk menemui Amra, Soma dan Sura.

Lihat selengkapnya