Alim terlempar keluar dari istana, tubuhnya menjebol jendela kamar yang sangat besar dengan penuh luka. "Mau kemana kau Alim, urusan kita belum selesai," ucap Yudi sembari membentangkan sayap avatarnya lalu terbang kearah Alim. Menyadari bahwa dirinya sudah berada diluar ruangan, Alim memanggil kembali garudanya dan juga mengendalikan sudharsana untuk menyerang leher Yudi namun Yudi menepis sudharsana dengan menggunakan pedangnya. "Huh!?, dia menepis sudharsana, bagaimana caranya, reaksinya sangat cepat, aku harus menggunakan sudharsana dengan cara lain," pikir Alim sembari mengendalikan ulang sudharsana untuk mencincang Yudi yang saat itu dengan cepat menembakkan bhoomiastra untuk menahannya, seketika itu juga material tanah disekitar sudharsana berlipat ganda dan memadat seperti asteroid yang turun ke medan tempur.
Gundukan tanah yang terus berlipat ganda itu turun ke medan tempur, disaksikan oleh para punggawa pertarungan. Asteroid yang bergesekan dengan atmosfer memanaskan udara disekitarnya diiringi dengan gemuruh keras yang menyesakkan dada. "Dasar Yudi, kadang suka gak logis kalau sedang terbawa suasana, mirip dengan Prajapati," pikir Paul sembari menyatu dengan udara meninggalkan Shifa yang penuh luka. "Ahh sial, rasanya percuma aku menyembuhkan banyak orang kalau akhirnya seperti ini," gumam Shifa yang mulai merasakan hembusan angin dari asteroid diatasnya sambil berusaha berdiri dan terbang untuk menahan benturan, namun belum sempat Shifa menyambutnya tiba-tiba asteroid itu terbelah dari dalam karena sudharsana yang menebasnya, tak berselang lama sudharsana segera mencincang asteroid yang lain dengan sangat cepat sekaligus menghisapnya dan kembali menuju jemari Alim. "Eh!?, sudah aman, hilang begitu saja, apa sudharsana menyerapnya," pikir Shifa saat menyaksikan langit yang tiba-tiba bersih dari asteroid yang baru saja akan jatuh menyisakan Alim dan Yudi yang melayang berhadapan dilangit.
Kedua lelaki itu bertatapan sebentar sebelum akhirnya Alim menembakkan sudharsana kearah Yudi yang menangkisnya dengan pedang ashi, kemudian keduanya mengaktifkan avatarnya lalu saling beradu anak panah dilangit dan benar saja, kodanda menembakkan panah yang jauh lebih banyak dan beruntun dibandingkan dengan sharanga sehingga Alim harus menghindari panah-panah Yudi yang sangat kuat. "Anak ayam lah, gimana caranya bisa menggunakan kodanda sebaik itu, bukannya rahasia pembuatan dan penggunaan kodanda hanya disimpan oleh keturunan kerajaan Kosala, bangsa Raghu yang tinggal di Gandaberunda, apakah dia sebenarnya berasal dari bangsa itu, ah tidak mungkin, suku bangsanya dimusnahkan dahulu kala, suku apa yang mempelajari naranetra dan energi yogi disaat bersamaan," pikir Alim sembari terus menghindari panah dari Yudi. "Hmm manuvernya cepat sekali, dia tidak hanya menggunakan avatarnya tapi juga kadang melompat kearah garuda atau sheshnaag, sangat membingungkan," pikir Yudi sembari melesat turun kearah Alim untuk mulai mengejarnya, saat itu Yudi juga memanggil karkotaka dan surabhi untuk sedikit menambah kecepatannya demi menyusul Alim yang menaiki garuda yang berkecepatan tak masuk akal.