Kedatangan Sakra dan serdadu swargasena menjadi angin segar bagi Alim dan pasukannya, tak menunggu waktu lama mereka langsung bisa membaur dan menyerang pasukan musuh. "Sudah lama sekali aku tidak melihat ashramasena bertarung, meski hanya dengan separuh kekuatannya, mereka masih saja perkasa, untung saja tidak ada Prajapati, ditambah lagi pasukan khusus mereka tapavira tidak ikut dalam pertempuran ini, mungkin inilah satu-satunya kesempatan untuk menang, meski begitu orang itu sudah jadi sebesar ini, sungguh mengkhawatirkan, kalau kondisinya seperti ini mungkin aku tidak bisa menjatuhkannya sendiri, dasar monster kau Jack," pikir Sakra sembari mengkomando pasukannya untuk menyerang kedepan. Saat itu bising suara ledakan tak henti-hentinya terdengar, kedua pasukan bertarung semakin brutal seiring dengan waktu, bau dari darah dan mayat yang membusuk disertai dengan racun sudah membuat pasukan kehilangan kewarasannya. "Sudah kuduga, Narayana hanya merekrut orang-orang dalam jumlah besar, kualitas mental mereka tidak banyak yang bagus, mereka cuma serdadu instan yang terdiri dari nelayan, petani dan peternak, apa yang bisa diharapkan dari mereka di medan tempur," pikir Seno sembari menembakkan beribu-ribu serangan ke medan tempur.
Di atas medan pertempuran, Alim dan Yudi memulai kembali duel mereka, sebuah getaran keras akibat dari tiupan shanka mereka yang beradu menjadi tanda awal dimulainya lagi duel itu. Alim memulai serangan dengan sebuah pukulan keras yang ditahan oleh Yudi dengan kakinya yang meneruskannya dengan tendangan ke muka Alim. "Orang gila, semua gerakannya sangat efektif, aku belum bisa mengimbanginya kalau begini," pikir Alim sembari melompat mundur diikuti dengan pemanggilan sheshnaag yang segera menyerang Yudi meski Yudi dengan mudah mementalkan ular besar itu. "Ular itu nampaknya jauh lebih besar dari sebelumnya, bagaimana caranya, hmm apa itu properti perang sheshnaag," pikir Yudi sambil memanifestasikan avatarnya dan kembali memanggil karkotaka hanya untuk menyadari kalau ukuran karkotaka sudah dilampaui oleh sheshnaag yang tumbuh dengan tidak biasa. Alim kemudian bergegas untuk memanggil garudanya dan dengan cepat melesat kearah Yudi sambil perlahan mengaktifkan avatarnya sehingga keduanya terlibat benturan dilangit.
Tepat setelah benturan Alim dan Yudi segera mengeluarkan busur mereka bersiap untuk beradu astra. "Aku perlu mewaspadai kekuatan tempur yang sangat besar dari kodanda, mungkin astra ini akan membantu, tembus lawanmu vaishnavastra," pikir Alim sembari melepaskan astra tercepat yang pernah ada dan saat itu dipaksa untuk bertumbukan dengan brahmastra milik Yudi, vaishnavastra milik Alim berhasil menembus brahmastra namun dampak ledakan brahmastra masih harus dirasakan Alim, kilatan cahaya yang menyilaukan itu sempat menggores avatarnya disaat yang sama ketika vaishnavastra bergerak menembus avatar milik Yudi.