Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #139

Benteng Hati

Panas dari benturan serangan Alim dan Yudi melelehkan medan pertempuran, langit mendesis dan atmosfer hancur. Saat itu Alim kembali maju menembakkan beberapa bola api kearah Yudi yang kemudian menahannya dengan avatarnya sambil terus melaju menuju Alim. "Mana api hitamnya tadi, apa dia tidak bisa menggunakannya secara aktif, sebelumnya dia akan membakar seranganku dengan api hitam tapi mana api itu saat ini, apa dia belum serius atau tidak bisa menggunakannya," pikir Alim saat melihat Yudi dengan agresif menembakkan beberapa peluru uap panas yang meledak disekitar dirinya. "Aku belum bisa mengakses api hitam saat ini, aku harus membuatnya lagi dari nol sedangkan sebelumnya aku menggunakan amplifikasi agni yang ada di manunetraku yang saat ini sedang kumatikan, tapi dengan peningkatan energi sebesar ini membuat api hitam dari nol akan sangat mudah," pikir Yudi sembari membelah uapnya dengan tebasan api dari tangannya diikuti dengan tembakan tinju api terkonsentrasi kearah Alim yang memblokirnya dengan tembok tanah meski masih hancur dengan tembakan Yudi sehingga Alim harus menerobos api itu dengan avatarnya sambil mendinginkan udara dengan elemen es yang dia manifestasikan dengan energi avatarnya. Tak berapa lama tangan beku dari avatar Alim berusaha mencengkram Yudi yang juga menepisnya dengan avatarnya sendiri yang kemudian dia tingkatkan dengan elemen magma untuk selanjutnya dia gunakan untuk meninju Alim dengan tangan avatar lainnya yang juga diimbangi Alim dengan tinju es yang serupa sehingga keduanya terdorong mundur beberapa langkah.

Kedua ksatria itu terdorong mundur akibat dari serangan mereka yang menimbulkan gelombang kejut yang mematikan. Saat itu kedua ksatria itu kembali berdiri tegak lalu membuat rangka avatarnya sedikit lebih besar lengkap dengan tengkorak yang kemudian seolah dilapisi struktur energi yang bertindak sebagai daging dan kulit lalu dibalut dengan energi lagi sebagai bajunya saat kemudian mereka keluar dari tanah dan berdiri tegak dengan kedua kaki energi menopang avatarnya.

Kedua avatar itu berdiri berhadapan satunya hitam dan satunya jingga yang kemudian bergerak kedepan untuk saling menyerang. Serangan diawali dengan tendangan melintang dari avatar Alim yang ditahan oleh avatar Yudi dengan lengannya dilanjutkan dengan tinju api yang mementalkan Alim dan kemudian dibalas dengan gelombang tidal oleh Alim yang baru sampai tengah jalan langsung dibekukan oleh Yudi yang juga melanjutkannya dengan beberapa tombak kayu kearah Alim yang saat itu menghancurkannya dengan elemen plasma. "Aku harus melakukan ini dengan lebih cepat, gerakanku harus mulai ofensif bukan terus menerus melakukan gerakan defensif," pikir Alim sembari melesat kebelakang untuk kemudian memanggil kembali sudharsana untuk menebas Yudi yang menahannya dengan tongkatnya. "Dia tak boleh lolos dari rentetan seranganku, aku harus terus memberikan banyak tekanan padanya," pikir Yudi sembari menembakkan gas keudara dan menggandakannya sampai berubah jadi bintang dan terus digandakan sampai meledak dengan keras menyisakan lubang hitam yang terus membesar karena material disekitarnya masih terus dilipatgandakan oleh Yudi. Saat itu sudharsana kembali melesat dari avatar Alim untuk mengincar Yudi namun sayang pijakan mereka hancur karena medan gravitasi yang berubah.

Lihat selengkapnya