Kedatangan Shifa membawa semangat baru bagi Alim saat keduanya bergerak maju menuju Yudi yang berdiri tegak bagai gunung yang kokoh menyambut kedatangan avatar Alim dengan pedang yang diayunkan kearah Alim, untungnya Alim berhasil menahannya dengan nandhaka lalu menyemburkan uap air dari avatarnya untuk mengaburkan penglihatan musuh. "Apa ini, mencoba mengaburkan penglihatan ya, apalagi trik yang ingin dia lancarkan sebenarnya," pikir Yudi sembari mencoba menghembuskan angin yang kuat untuk membersihkan uap air yang mengganggu penglihatannya dan mengayunkan kembali pedangnya namun hal itu hanya membuatnya menyadari kalau Alim sudah menghilang dari hadapannya. "Dia nampaknya sudah bisa menenangkan pikirannya sepenuhnya, wanita itu, siapa dia, apakah dia alasan mengapa anak itu bisa menenangkan pikirannya, apakah cara pikirku selama ini salah tentang hubungan yang hanya akan mengganggu, tuan Prajapati juga punya seorang ratu Feni yang selalu menenangkan pikirannya, mungkinkah berkeluarga akan membantuku memahami cara untuk hidup lebih tertata, hmm mungkin saja begitu, mungkin seusai pertempuran ini, kalau diriku masih bernapas, aku akan mencoba hidup berkeluarga," pikir Yudi sembari menatap tajam Alim yang berdiri diatas langit dan mengendalikan awan disana.
"Apa yang harus kulakukan sekarang, kenapa tidak ada satupun instruksi darinya, apa yang dia pikirkan sekarang sih," pikir Shifa sembari menyembuhkan luka-luka Alim dengan telaten. "Bagaimana caraku melindungi Shifa kalau begini, dibandingkan Yasha dan Rizal waktu itu, paman Yudi jauh lebih kuat, bagaimana caranya ya, aku harus terus berada didepannya dan mengakhiri pertarungan ini dengan cara apapun, kalau kuperhatikan lebih jauh lagi, kurasa Shifa habis bertarung dengan sengit dan dihajar sampai tak bisa berlari menjauh," pikir Alim sembari menyiapkan vaishnavastra untuk ditembakkan sharanga.
Saat itu Yudi juga menyaksikan dengan jelas vaishnavastra yang disiapkan oleh Alim dan berniat untuk menggunakan astra yang sama untuk mengimbangi serangan Alim. Tak berapa lama kedua vaishnavastra dilepaskan dari kedua busur penggunanya dan berbenturan di angkasa dan mengacaukan langit yang langsung terlihat retak karena benturan serangan keduanya, hal ini juga diikuti hujan bahan radioaktif yang berbahaya ketanah. Menyadari keadaan itu, Yudi memanfaatkannya untuk mengaktifkan bregu mantra pada sebuah sel alga disana, berharap bahwa lingkungan yang radioaktif akan memberikan mutasi yang bagus pada makhluk hidup yang dia percepat pertumbuhannya.
Kondisi lingkungan seketika berubah setelah Yudi kembali melepaskan bregu mantra, udara langsung bersih dan gas rumah kaca habis sehingga suhu ditempat itu seketika turun. "Apa yang dia lakukan, bukannya dia sangat ahli menggunakan elemen api, kenapa malah mendinginkan udara," pikir Alim sambil menatap Yudi dengan serius dan menyaksikan Yudi meregulasi udara panas disekitarnya sehingga timbul percikan asap yang terus memanas hingga terbakar dan terus memanas lagi sampai api itu terus berubah warna hingga pada akhirnya cahaya meredup dari api itu namun terus memanas dan memperlihatkan wujud api hitam yang sepenuhnya merupakan panas tanpa adanya cahaya. "Apa yang kau pikirkan sebenarnya Alim, apa kau tertarik dengan api hitam ini, " ucap Yudi sembari menyebarkan api hitam ditangannya kepada kedua tangan avatarnya dan selanjutnya merasuk ke senjatanya, membuatnya jadi memiliki properti pemanasan absolut. "Kau tau saja paman, aku akan segera menguasainya tapi mungkin bukan sekarang," balas Alim saat tiba-tiba tangan Shifa menekan keras punggungnya mentransfer kekuatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. "Aku tidak punya api hitam Alim, tapi aku punya elemen air tingkat tinggi, manipulasi darah, akan kubuatkan untukmu, rasakan dengan baik, ingat sensasinya saat kutransfer elemen ini padamu, gunakan ini untuk memenangkan pertempuran ini," ucap Shifa yang membuat Alim tersenyum lebar. "Aku tau kamu akan sangat membantu, terimakasih Shifa," ucap Alim sembari mulai menggunakan elemen darah dari Shifa untuk mulai memperkuat serangannya. "Maaf ya, aku lupa aku bisa melakukan ini, aku baru ingat sekarang saat dia menggunakan api hitam, harusnya aku lebih berguna lagi tapi aku terlalu panik untuk berpikir dengan jernih," ucap Shifa. "Ya, namanya orang panik, lain kali lakukan semuanya dengan pikiran yang jernih, sekeruh apapun kondisinya," ucap Alim sambil mulai menembakkan laser darah dari jemarinya yang tentu saja dibakar habis oleh api hitam Yudi. "Apa kau bodoh Alim? Bukannya sedari tadi dirimu menyaksikan api ini membakar apapun yang dikehendaki penggunanya asalkan lebih lemah dari penggunanya, memangnya kau pikir darah tidak bisa dibakar hah!?," teriak Yudi sembari mendekati Alim. "Eeh, aku lupa yang itu, kurasa aku harus kabur, tidak mungkin menghadapinya saat ini," pikir Alim sembari memodifikasi bentuk avatarnya dan melesat keatas, bermaksud untuk kabur dari Yudi.
Yudi hanya diam menyaksikan Alim kabur dari hadapannya, bukannya mengejar dia justru meningkatkan kekuatan dari bregu mantranya hingga muncul beberapa binatang raksasa yang dia perintahkan untuk memburu Alim. "Kukira versi superior dari elemen air akan mengungguli versi superior dari elemen api, kenapa malah gagal," tanya Alim sembari bermanuver menghindari ribuan serangan binatang mutan dari Yudi. "Gak gitu juga Alim, hanya karena di versi normal air akan memadamkan api bukan berarti darah bisa memadamkan api hitam, darah adalah hal esensial dalam kehidupan, kau bisa meningkatkan fungsi tubuhmu dengan ini serta meningkatkan regenerasi, bukankah pemahaman mengenai sebuah kemampuan adalah hal yang menjadikannya menjadi kuat, ingatlah itu Narayana, perkataan yang selalu kau ucapkan padaku," ucap Shifa. "Kau benar Shifa, kadang aku lupa bahkan dengan perkataanku sendiri, terimakasih," ucap Alim dengan senyuman lebar karena menyadari sesuatu lalu mulai menonaktifkan narasimha mantranya.
"Kenapa dia menonaktifkan narasimha mantra, apa yang ingin dia lakukan, tunggu dulu, mudra itu, parashurama mantra, apa yang ingin dia lakukan dengan mantra itu, kenapa mengganti narasimha mantra dengan mantra yang lebih lemah," pikir Yudi saat menyaksikan Alim yang kekuatannya turun drastis. "Namaste O Mahadevaha shisha, veera brahmanam Parashurama," ucap Alim dengan tenang saat tubuhnya kembali berubah, otot-ototnya sedikit lebih besar dan mengeras seperti baja meski tak sekuat dan seganas sebelumnya. "Apa yang akan kau lakukan dengan parashurama mantra jika narasimha mantra tidak cukup untuk melawanku, jangan sombong kau Alim, berpikir bahwa engkau bisa mengalahkan diriku tanpa kekuatan penuhmu," teriak Yudi sambil dengan dipenuhi emosi dia menggunakan bregu mantra lebih jauh lagi sehingga medan tempur jatuh kedalam kekacauan. "Engkau salah mengira bahwa diriku tidak serius dan membuat jauh lebih banyak tindakan ceroboh dengan membuat jauh lebih banyak makhluk hidup sedangkan efek dari parashurama mantra adalah mengubah energi makhluk hidup yang dibunuh penggunanya menjadi energi yogi yang kemudian akan terserap sepenuhnya oleh sang pengguna, " ucap Alim, "gunakan ini juga Alim, aku akan lebih fokus untuk menyembuhkan luka-lukamu," ucap Shifa sembari memanggil dan memberikan kapaknya pada Alim. "Terimakasih Shifa, sekarang ayo kita selesaikan pertarungan kita pamaan!!!!," teriak Alim sembari mengayunkan kapak dari Shifa sekuat tenaga dan mulai membantai makhluk-makhluk aneh yang terbentuk dari bregu mantra.