"Nampaknya mereka sudah tiba di wilayah ibukota, kurasa tak lama lagi serangan akan mereka lancarkan," ucap Ihsan dengan lantang di markas bawah tanah yang berisi pasukan khususnya. "Oh Mahadewa, mereka sudah mengusik negeri kita, apa yang kau inginkan dari mereka tuan," tanya salah seorang disana. "Tenanglah bapak Teguh, saya sedang merencanakan cara agar tak terjadi banyak kerusakan disini, lagipula aku masih butuh kalian untuk memberdayakan wilayah ini," balas Ihsan dengan tenang. "Kau menghapal nama-nama mereka semua Ihsan!?," bisik Rio bertanya. "Hanya beberapa yang sering bicara denganku," bisik Ihsan membalas pertanyaan Rio. "Jadi apa yang akan kita lakukan untuk meminimalisir kerusakan," tanya Shafa. "Karena itulah aku mengumpulkan kita semua disini wahai para pejuang negeri ini, aku sudah membagi kelompok pada kalian semua dan sebentar lagi akan kuberitahukan apa yang ingin kuminta tolong pada kalian semua wahai penolong-penolong negeri ini, jadi tolong perhatikan ucapanku," ucap Ihsan dengan lantang yang diikuti berdirinya semua orang disana untuk memberikan hormat pada sang Ishvara sebelum akhirnya sang Ishvara memberikan instruksi.
"Kedatangan kalian kesini adalah sebuah berkah untukku, terimakasih telah menyempatkan waktu kalian untuk kepentingan bersama kita di negeri ini, sekarang aku ingin memberikan kalian sedikit petunjuk. Akan ada lima nama kelompok yang akan kubagi berdasarkan kelompok kalasena akshauhini dengan nama serupa. Satyojata akshauhini akan berangkat ke utara. Vamadeva akshauhini akan berangkat ke barat. Wilayah selatan akan diisi oleh pasukan Aghora akshauhini. Arah timur akan dijaga oleh pasukan Tat Purusha akshauhini dan wilayah keraton akan dijaga oleh Isana akshauhini. Baiklah begitu saja instruksi dariku terimakasih, bisa dimengerti!!," ucap Ihsan dengan lantang. "Siap, mengerti Prabhu!!," ucap semua orang disana dengan serempak. "Baiklah, BERANGKAT," ucap Ihsan dengan lantang dan seketika itu juga semua orang mengangguk serempak dan segera pergi mengosongkan ruang bawah tanah menuju arah yang diperintahkan oleh Ihsan.
Sang surya mulai tenggelam di ufuk barat saat pasukan Ihsan yang tak terhingga jumlahnya mengambil posisi dan mencari target mereka. Mata mereka menyala terang dimalam hari saat mencari-cari dimana para penyusup yang ingin merusak ketentraman di negeri mereka.