Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #156

Astu

Ihsan segera melesat kearah musuh dengan tendangannya saat Veera maju menangkal serangannya. "Kurasa ini yang terkuat diantara mereka," pikir Ihsan sembari memberikan banyak sekali serangan saat tiba-tiba tendangan keras dari Veera mendarat diperutnya sampai Ihsan memuntahkan darah. Saat itu juga wujud manifestasi Gifar yang lain menyerang dengan membentuk ratusan peluru kearah Ihsan yang saat itu tak sanggup membalas sehingga harus menerima banyak dampak serangan dan terjatuh ketanah. "Hhh, kenapa koordinasi mereka sangat bagus, siapa enam orang yang memiliki samsaranetra itu, yang mana Prajapati sebenarnya, kenapa penampilan mereka gak ada yang sesuai dengan deskripsi, lagipula kenapa peluru tadi kekuatannya gak wajar, tendangan tadi juga terlalu kuat untuk tendangan yang terlihat santai itu, mungkinkah energinya begitu besar sampai bisa menggandakan dampak serangan berkali-kali lipat," pikir Ihsan yang mulutnya masih mengalir darah saat itu.

Sementara itu diudara, Feni melayang dengan cepat dan menyaksikan sendiri kekacauan yang timbul akibat serangan yang dilakukan Gifar. "Kau yakin ini adalah opsi terbaik tuanku, tidakkah engkau lihat orang-orang yang tak bersalah disana, kenapa kau harus menghabisi mereka juga," tanya Feni pada Gifar lewat telepati. "Tak ada keraguan lagi sayang, antek-antek pendosa juga adalah pendosa," ucap Gifar dengan telepati. Mendengar hal itu Feni segera turun mengembangkan sayapnya lalu melepaskan jutaan bulu yang bisa meledak ketanah. "Kalau itu maumu, akan kuturuti sayangku," pikir Feni sembari menghujani wilayah keraton Suralaya dengan ledakan.

Saat itu didalam keraton situasi jadi genting, bangunan itu mulai rusak. Saat itu warga keraton dipaksa untuk mempertahankan nyawa dan rumah mereka dengan segenap kemampuan mereka. "Keraton ini besar sekali, gimana cara keluarnya," pikir Fira yang menggendong adeknya berlari keluar dari keraton sambil membuat atmasena untuk melindungi ayah dan ibunya. "Roro Fira, lewat sini," teriak Lina yang menyiapkan lorong dari elemen kayu untuk dilewati Fira dan keluarganya. Tak berapa lama keraton itu nampak bergerak dan kemudian sebuah pintu terbuka memperlihatkan naga vasuki yang keluar menghampiri Ihsan dan semakin mengacaukan keraton dengan gerakannya yang lincah dan ukurannya yang terus tumbuh membesar. "Ngapain mas Ihsan merawat ular sebesar itu didalam keratonnya, dasar edan," keluh Fira sambil berlari kencang begitu Lina menggendong adeknya dan memacu kecepatan. "Dia penjaga keraton ini, jangan khawatir roro, dia jinak kok," balas Lina sembari menginstruksikan para abdi dalem keraton untuk membawa orang tua Ihsan melaju keluar dari arena pertarungan saat tiba-tiba gerbang keraton Suralaya jebol terkena Ihsan yang terlempar kebelakang dengan wajah yang terlihat kesakitan dan segera ditangkap oleh vasuki miliknya.

Lihat selengkapnya