Lain kali jangan berkeliaran dimalam hari ... panggil aku Shafa
...
Sekilas memori terngiang dikepala Ihsan yang berlari membawa tubuh Shafa yang sekarat menuju tenda medis terdekat. "Apakah sekarang engkau sudah sadar kenapa perdamaian itu penting Bhairava!!!, " teriak Veera yang berjalan menyusul Ihsan sambil membuat sebuah batang logam tajam menunggu Ihsan meletakkan Shafa di kasur medis.
Sesampainya di tenda medis Ihsan segera meletakkan Shafa di kasur medis lalu tepat setelah itu sebuah batangan hitam perlahan memasuki rongga perutnya dan meneteskan darah tepat kebadan Shafa. "Darahku mengotori bajumu Shafa, maafkan aku penolongku, tolong selamatkan dia ya," ucap Ihsan pada orang-orang di tenda medis. "MAS!!!, kau ditusuk," teriak Fira yang juga telah memasuki tenda medis dan menyaksikan Ihsan membersihkan darahnya yang terus mengalir ke badan Shafa. "Kau disini Fira, tolong selamatkan kakakmu ya, mas lagi ada urusan, jangan ikut-ikutan juga ya anak baik," ucap Ihsan sembari tersenyum senang melihat adiknya yang segera meletakkan tangannya ke badan Shafa dan mulai menyembuhkan luka kekasih kakaknya itu.
"Apa kau sudah selesai dengan semua tindakan tidak berguna itu," tanya Veera sembari membuat satu lagi batangan hitam dan menikam dada Ihsan Ihsan dengan itu. "Kau seharusnya segera menebas leherku jika mau membunuhku," ucap Ihsan sembari melepaskan makhluk-makhluk bhutaraj kearah keenam satelit Gifar sembari terbang keatas lalu mencoba menarik batangan yang menancap didada dan perutnya itu meninggalkan Fira yang masih belum paham dengan apa yang terjadi.