Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #162

Trikaalaagni

Kehancuran ketiga objek dilangit menghamburkan banyak sekali batuan ke angkasa yang juga turun kebawah dan terus membesar mengancam nyawa para petarung dibawahnya. "Rani?, apakah kita akan hidup setelah perang ini," tanya Lina pada Shafa yang ada didekatnya. "Tentu saja kita akan hidup, jangan bicara sembarangan mbak Lina!!!," teriak Shafa sembari memanaskan kedua pedang ditangannya lalu melesat keatas menyambut jatuhnya asteroid disana. "Cih, kalian menggangguku menghabisi Nareshwari, sungguh keluarga yang merepotkan," keluh Malvin. "Mana mungkin aku biarkan putriku sendiri kesusahan, memangnya kau pikir ayah macam apa aku," ucap Akhmad. "Kau mengganggu putri kesayangan kami ya dasar pria cabul, kau mungkin takkan menjumpai matahari lagi setelah pertempuran ini," ucap Rani dengan marah sambil menyatukan tangan dengan Akhmad dan membuat kabel api saat mereka melepaskannya kemudian melesat kearah Malvin untuk menghajarnya. "Hahahaha, kalau begitu akan ku habisi kalian berdua dulu," ucap Malvin sembari mengeluarkan kedua pedangnya lalu menyerang Akhmad dan Rani tepat di bawah jatuhnya hujan asteroid raksasa kearah mereka.

"Apa kau yakin begini akhir dari mereka!?, kau yakin penghancuran total adalah solusinya wahai tuanku," tanya Feni. "Merekalah yang memaksaku melakukannya, keraton Suralaya akan hancur," ucap Gifar yang perlahan menyaksikan Shafa menerjang keatas menyambut hujan asteroid dengan kedua pedang yang membara ditangannya. "Hhh nampaknya keraton Suralaya belum akan hancur, gadis itu akan mencoba menyelamatkan rumahnya," gumam Gifar. "Akan ku hentikan dia," balas Feni sembari melesat kedepan dengan kedua sayap cahayanya. "Jangan!!, grrrh Feni, kau bisa mati disana," gumam Gifar yang mulai panik begitu sang ratu melesat kedepan guna menghentikan Shafa.

Shafa terus menerjang kedepan menuju hujan asteroid lalu saat jaraknya cukup dekat dia mengaktifkan avatarnya bersiap untuk menebas hujan asteroid tadi dengan pedang api yang membara tapi hal itu menjadi kesalahannya, jeda waktu yang sedikit itu dimanfaatkan oleh Feni untuk menembakkan laser untuk menghempaskan Shafa. "Dasar ceroboh, pengalaman perangmu pasti sedikit sampai harus mengaktifkan avatar untuk melindungi dirimu dari hantaman batuan yang tak berbahaya bagimu," ucap Feni sembari membombardir Shafa dengan peluru cahaya saat batuan asteroid itu jatuh bebas menghantam seluruh keraton Jonggring Saloka dan meratakannya dengan tanah begitu saja sekaligus mengubur Shafa dalam-dalam dibawah batuan.

"Rumahku hancur, aku tak mampu melindungi rumahku sendiri, kenapa aku bodoh sekali tidak menyadari kalau ini adalah peperangan," pikir Shafa yang saat itu terkubur dengan tanah mencoba melelehkan batuan untuk selamat.

Lihat selengkapnya