Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #165

Rudraaya

Tebasan Ihsan kembali menembus dimensi antara milik Bhoota dan juga Dunia nyata, saat itu Ihsan merobek dimensi itu sekali lagi dengan membawa Shafa yang terlelap di pelukannya lengkap dengan senyuman penuh percaya diri diwajahnya. "Sekarang kau takkan bisa membaca pikiranku lagi Prajapati!!!!," teriak Ihsan dengan lantang yang membuat Shafa terbangun dari tidurnya. "Huh??, kenapa aku disini, hmm hangat sih, tapi kan bukan waktuku disini," pikir Shafa sembari menggeliat keluar dan melompat dari pelukan Ihsan kembali menapak pertiwi bersiap untuk turut menghadapi Prajapati. "Memangnya apa bedanya kalau aku bisa menghancurkan dirimu tanpa ampun hah!?," teriak Veera sembari mengaktifkan avatar yang sangat besar dengan energinya. "Dengan ini akan kumusnahkan dirimu Bhairava," pikir Veera sembari menjalankan avatarnya untuk menginjak Ihsan dan Shafa yang berdiri bersama.

"Panggil miko kesini Shafa," ucap Ihsan sambil menepuk punggung Shafa dan merestorasi semua energinya lalu kemudian membuat avatar dan melesat bersama Shafa kebelakang saat Shafa memanggil seekor harimau ke medan tempur. "Eeeh kok yang ini sih, bukannya miko itu singa," tanya Ihsan saat melihat harimau putih berdiri dibawahnya. "Itu dino Ihsan, masih belum hapal pulak," ucap Shafa. "Eee maaf, aku mana hapal nama kucing-kucingmu itu, kan jarang kau bawa main ke taman, yaudahlah ganti strategi," ucap Ihsan sembari duduk diatas miko bersama Shafa. "Hiiih gak mungkin lah aku bawa kucing besar ini ketaman, nanti pengunjung takut pulak, emangnya apa strategimu tadi," balas Shafa dengan geram. "Hmm sebenarnya aku mau membuat serangan frontal dengan teknik panggilan energi dari singa milikmu tapi dengan kucing yang ini aku mungkin bisa memanfaatkan kekuatan fisik dan kemampuan adaptasinya untuk permainan evasif," ucap Ihsan sembari membuat dua atmasena yang masing-masing memanggil lembu dan ularnya sambil terus bergerak kebelakang bersama harimau Shafa lalu Ihsan segera memusatkan energinya dan menghembuskan sesuatu dari mulutnya yang kemudian segera berkumpul menjadi uap hitam yang memenuhi udara yang kemudian berubah menjadi pasukan gagak di udara yang mulai menyerang keempat satelit Gifar saat Ihsan dan Shafa terus mundur.

"Aku bisa mulai menyusun strategi perang dengan baik saat ini tanpa harus khawatir dia akan membaca pikiranku," pikir Ihsan sembari menyalakan telepati miliknya kepada para punggawanya yang berada sangat jauh dari dirinya namun Veera berhasil menyusul dan menarik Ihsan dari punggung harimau Shafa lalu membantingnya ketanah. "Kau sudah tak bisa kabur lagi," ucap Veera sembari membuat pedang energi untuk mengeksekusi Ihsan tapi Ihsan dengan cepat menjegal kaki Veera dan Veera merespon dengan melompat lalu memanjangkan pedang energinya untuk menusuk perut Ihsan yang ternyata hanya atmasena yang dibentuk menggunakan gumpalan bhutaraj. "Bajingan, kemana bocah itu pergi, tunggu dulu, kurasa energi masif tadi bukan hanya bhutaraj, dia menggunakan sidhimantra anima untuk mengecilkan diri dan menyusup dibalik bhutaraj, dasar anak licik, satelit mana lagi yang dia incar," pikir Veera sembari mencari-cari keberadaan Ihsan.

Lihat selengkapnya