"Jadi Sarvatomukham adalah salah satu orang yang melakukan perburuan ini," tanya Yusuf. "Benar wahai Brahma, apa yang perlu kita lakukan saat ini," tanya Sandi. "Kemungkinan perburuan akan dilanjutkan ke Sahasradwipa, akan kupanggil Ganesha kesana untuk menangkap para pemburu ini bersama Kartikeya, aku sendiri juga akan turun tangan, Sarvatomukham adalah lawan yang sangat mengerikan," ucap Yusuf. "Baiklah, terimakasih wahai Brahma, lalu apa tugasmu untukku," ucap Sandi. "Pulanglah ke rumahmu Kalki, ini bukanlah pertempuranmu, lindungi orang-orang yang ada di tempatmu, izinkan aku yang menangani ini," ucap Yusuf sembari memberikan salam pada Sandi. "Terimakasih, aku akan melindungi rumahku," balas Sandi sembari menerima salam dari Yusuf dan melesat pergi dari sana.
Sementara itu di Sahasradwipa. "Ini dia tanah kelahiranku, Sahasradwipa, aku sedikit merindukan tempat ini," ucap Ihsan saat vimananya mulai turun. "Siapa target kita saat ini Ihsan," tanya Alan. "Tuan Teja, dialah wadah dari navagraha paling kuat, surya, sekaligus kerabat jauh dari Shifa, sang Narayani," ucap Ihsan saat dirinya mulai turun dari vimana dengan topengnya. "Jangan ragu Ihsan, keraguanmu hanya akan membuat misi ini gagal," ucap Shafa mencoba menguatkan Ihsan sembari mengikutinya. "Mbah Teja ya, ayah pernah mengenalkannya padaku, orang terkaya di Vijayadwipa," ucap Rafa. "Apa ini berarti kau sekalian akan pulang menuju Jonggring Saloka Ihsan!?," tanya Rafi. "Mas Rafa, Rafi, Shafa kalian pulang saja ya, rencana kita sudah mulai terbongkar, jangan sampai kalian tertangkap," ucap Ihsan. "Heh!?, padahal sudah sejauh ini," ucap Rafi. "Akan kuantar kalian bertiga ke Garudapura, ini akan menyelamatkan kalian dari semua hukuman yang mungkin akan kalian terima," ucap Ihsan. "Tidak Ihsan, aku akan menemanimu sampai akhir, aku sudah tau kalau ini akan membahayakan diriku, tapi izinkan aku menemanimu menjalani semua ini," ucap Shafa. "Shafa, tolong ikuti saudara-saudaramu kali ini, pergilah ke tempat yang aman," ucap Ihsan. "Tempat mana yang lebih aman daripada perlindunganmu Ihsan," tanya Shafa. "Mungkin pelukan ibumu," balas Ihsan yang membuat Shafa sedikit terdiam namun tetap saja mencoba memegangi tangan Ihsan. "Gapapa kok Ihsan, kami bisa ikutan," ucap Rafa. "Jangan tempatkan keluarga kalian dalam bahaya, aku juga sudah mulai mengurus perpindahan semua anggota keluargaku ke Jonggring Saloka," ucap Ihsan. "Setidaknya ajak ratumu ini Ihsan," pinta Shafa. "Hhh baiklah, kau boleh ikut, tapi mas Rafa, Rafi tolong jangan ikut," balas Ihsan. "Baiklah Ihsan," balas Rafa dan Rafi bersamaan lalu segera mundur menuju Garudapura sementara Ihsan melaju menuju Vijayadwipa bersama Shafa dan Alan.
Sesampainya di Vijayadwipa. "Pura hyang guru, inilah pura yang menjadi tempat tinggal Teja," ucap Alan. "Ini waktunya untuk menggunakan chakra," ucap Ihsan seraya mengangkat jemarinya memanggil chakra yang benar-benar panas lalu dengan cepat dia luncurkan ke pura untuk membelah atapnya.