Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #193

Pati Geni

"Kurasa semuanya sudah terlambat, Ihsan akhirnya mengacaukan semuanya, pola pikirnya yang terlalu cepat itu kadang membingungkan orang lain dan menimbulkan kekacauan, sudah kuduga dia memang harus diawasi," pikir Yusuf sembari mengaktifkan zirah viranci miliknya sekaligus memasang kuda-kuda. "Apakah ini langkah terbaik untuk membuat umat manusia menjadi lebih maju, kalau begitu aku harus mengambilnya, tapi kenapa rasanya dadaku sesak menyaksikan saudaraku memasang kuda-kuda untuk menghentikan diriku, ah tidak, ini untuk kebaikan bersama, kalaupun seluruh Dunia menganggap diriku sebagai musuh, kalau hanya dengan cara itu seluruh Dunia bisa bersatu maka biarlah, aku yang akan menanggung semuanya, itulah tugasku sebagai Shiva, sang Kalarudra yang akan melebur Dunia, Nataraja yang menari diatas apasmara dengan senyumannya, Nilakanta yang menelan kalakuta agar para dewa mendapatkan amrita, sang Mahadewa yang menerima semuanya," pikir Ihsan sembari menguatkan tinjunya lalu dengan cepat memberikan tinju api yang melahap Yusuf dalam kobarannya yang segera dibalas Yusuf dengan membuat tembok air saat Ihsan mulai menggerakkan chakranya keatas dan mulai memanas seiring dengan matahari yang menyinarinya lalu memberikan tebasan dimensi menggunakan tangannya. Melihat hal itu Yusuf sontak menghindar namun tetap saja robekan ruang menganga di lintasan serangan Ihsan.

Chakra Ihsan terus naik keatas dan mulai memanas tak terkendali. "Apa-apaan chakra milik Ihsan itu energinya terlalu liar," pikir Steve saat menyaksikan chakra Ihsan mulai naik keatas dan membakar segalanya. "Chakra Ihsan itu sangat aneh, nampaknya dia bisa mengamplifikasi energi disekitarnya, panasnya terlalu tinggi," teriak Lintang saat Ihsan mulai menggerakkan kembali chakranya yang meluncur layaknya bola api yang membara dan menghantam lokasi mereka sehingga tanah disana mulai meleleh.

"Apa yang kulakukan, aku telah menjadikannya dewa penghancur, ucapan bodohku telah membuatnya begini, mana senyum manismu dulu Ihsan, kemana kau membuang semua keluguanmu itu, dimana kau membuang semua canda tawamu," pikir Shafa saat melihat Ihsan mulai menyeringai ganas. "Hahahaha, kau kuat seperti biasanya Yusuf, sudah lama kita tidak bertarung seperti ini, ayo kita tingkatkan sedikit tensinya," teriak Ihsan sambil memanggil trisulanya dan mulai menyerang Yusuf yang juga mengayunkan brahmadanda miliknya kearah trisula Ihsan dan menimbulkan dentuman keras diseluruh wilayah pura hyang guru.

Lihat selengkapnya