Begitu masuk ke kamar apartemen, aku langsung menuju meja rias. Kucapai botol micellar water dan mulai membersihkan wajahku dari make-up tipis yang tadi kupoleskan. Saat kapas menyentuh pipiku, pikiran-pikiran lama mulai berbisik lagi di kepalaku.
“Bianca, selama ini kamu sering banget dikencani om-om bule. Mana mungkin kamu dianggap perempuan baik-baik sama Edward?”
Suaranya... tajam. Keras. Dan menyakitkan. Itu suara batinku sendiri. Suara yang selalu muncul setiap kali aku mulai merasa layak dicintai.
Aku menggeleng cepat, mencoba mengusir pikiran-pikiran busuk itu. Kutekan tombol radio dan terdengar lagu lama yang seolah ikut berbicara padaku—So Yesterday dari Hilary Duff. Aku menatap cermin. Wajahku yang kini polos tanpa riasan, menatap balik ke arahku. Dalam gumaman pelan, aku bicara pada pantulanku.