Evan Pov
Flashback :
“Van bagaimana kamu mau kan sama tawaran saya.”
“Pak, tapi bapak kan tahu kalo saya belum pernah main series.”
“Tenang saja, bayangin kalo kamu lagi syuting MV atau Short Movie.”
Bagaimana bisa caranya aku anggap sama dengan syuting MV atau Short Movie sedangkan series kali ini diangkat dari novel yang menjadi best seller hampir seluruh toko buku di Indonesia.
Memang aku sedikit meragukan kemampuanku, pasalnya aku bukan seorang aktor yang ahli bermain drama melainkan seorang penyanyi dan penulis lagu dimana syuting film maupun series merupakan hal yang sedikit asing bagiku dan yang dikatakan sutradara itu ada benarnya, aku sering melakukan syuting MV dan Short Movie untuk memasarkan album-albumku yang baru tapi bagaimana kedua hal itu sama.
Aku memang memiliki rencana untuk memperluas karyaku dalam dunia hiburan dengan menjadi salah satu aktor di Indonesia. Hal ini juga bukan semata-mata karena aku ingin tapi sebab beberapa tawaran dari beberapa produser setelah melihat short movie dari album-albumku. Dan setelah pertimbangan tertentu akhirnya aku memutuskun untuk menerima salah satu tawaran dari salah satu produser tersebut, yaitu Pak Ari yang memang sudah ku kenal cukup baik. Namun bukan berarti langsung menjadi pemeran utama.
“ Tapi pak ....”
“Sudah ya Van, bapak yakin kok kamu ga bakal ngecewain kali ini, meskipun ini menjadi syuting series pertama kamu.” Ucap Pak Ari sambil menepuk pundak Evan sambil melangkah pergi meninggalkan ruangan Evan.
“ Tumben Pak Ari kesini Van?”
“Iya Pak Ari nyuruh gue buat jadi salah satu pemeran dari series ini.” Evan menjawab sambil menyerahkan naskah ke managernya.
“Gapapa sih Van ambil saja, toh lo juga sudah biasa buat syuting Short Movie.” Ujar Bagas sambil melihat-lihat naskah series yang berjudul Love Design.
“Ya gimana bisa sama gas, ini itu series yang kira-kira bakal ada 25 episode dan durasinya juga 45 menitan dan asal lo tahu gue jadi pemeran utama.”