Biarkan Aku Bertahan Hidup! Yang Mulia!

Wahyu Nur Anisa
Chapter #1

Bab 1

Leddyna Kahn terkejut melihat wajah asing di depannya, yang ia tahu bahwa ia kecelakaan tertabrak mobil setelah ia pulang bekerja. Leddyna terus memandangi wajah cantik yang terpantul di cermin ia bingung sambil memiringkan kepala nya, "apakah ini aku? Tanya Leddyna "Cantik sekali!".



Tiba tiba saja ia mendengar suara orang asing yang mengajaknya berbicara.



"anda sudah sadar, Yang Mulia ?"tanya orang tersebut kepada nya sambil membawa makanan untuk nya.



Ia kebingungan melihat penampilan nya "kenapa dia memakai seragam pelayan"tanya batin Leddyna. Ia bergegas jalan menuju orang tersebut sambil bertanya "maaf, ini dimana ya?" tanya Leddyna



Orang tersebut bingung dengan Leddyna "Yang Mulia, tolong jangan bercanda" jawab Pelayan tersebut.Orang itu justru makin membuat Leddyna tambah kebingungan "hah? Siapa yang bercanda? Aku serius"



Kali ini orang tersebut menjawab pertanyaan Leddyna dengan lembut "Yang Mulia... ini adalah negara yang Yang Mulia pimpin, 'KEKAISARAN DELONIX REGIA yang di pimpin oleh Yang Mulia sendiri, kaisar wanita pertama 'Kaisar Agniasri de delonix regia' Kaisar kami yang terhebat yaitu anda sendiri Yang Mulia".



Seketika Leddyna terkejut diam membeku karena ia menyadari bahwa ia telah merasuki tubuh si antagonis dalam novel ' Cinta Tanpa Dikatakan' yang selama ini ia baca.



Kini ia tahu bahwa identitas nya sekarang bukanlah menjadi Leddyna Kahn lagi, kini ia memiliki identitas sang tokoh antagonis yaitu kaisar Agniasri de delonix regia. "Kali ini, di kehidupan ini aku harus bisa bertahan hidup!" Kata batin Agniasri dengan tekad yang kuat.



#note : Leddyna bukanlah lagi Leddyna tapi Agniasri.



Seraya duduk di kursi yang ada didepan nya Agniasri memegang kepala nya dengan tenang dan memikirkan bagaimana ia akan bisa bertahan hidup di kehidupannya yang kedua ini, lalu orang tersebut khawatir akan kesehatan Agniasri orang itu tidak tahu harus berbuat apa. Dengan posisi duduk yang berantakan dan suasana ruangan yang hening justru membuat Agniasri semakin frustasi, meskipun tanpa riasan yang menor wajah Agniasri tetap lah cantik karena dari awal wajah Agniasri memanglah cantik.



Dalam novel 'Cinta Tanpa Dikatakan' wajah Agniasri tergambar jelas di dalam kisah hidup nya, Agniasri memiliki wajah putih mulus, matanya yang indah berwarna biru sebiru laut, tubuh ramping namun berisi, dan rambut pirang sekilau emas.



Agniasri tahu akhir hidup sang antagonis memanglah sangat mengenaskan, untuk menghindari alur tersebut Agniasri tidak boleh sampai jatuh cinta kepada sang tokoh utama pria. Kini pikiran Agniasri sudah tenang, kini yang harus ia lakukan adalah menjalani hidup dan menikmati semua kekayaan yang ia punya tanpa memikirkan apa yang harus ia lakukan jika ia langsung berhadapan dengan sang tokoh utama pria.



"maaf dharma, sepertinya saya telah kehilangan ingatan saya" ungkap Agniasri



Karena khawatir akan kondisi Agniasri, Dharma bergegas pergi dari hadapan Agniasri untuk menemui dokter.



"Kalau begitu saya akan segera memanggil dokter"



Menyadari tindakan Dharma, Agniasri langsung menghentikan Dharma dengan dalih tidak mau membuat semua orang khawatir "Dharma, jangan! Jangan panggil dokter, aku tidak mau sampai membuat semua orang disini khawatir" perintah Agniasri



"Baiklah Yang Mulia" jawab dharma



Agniasri tahu bahwa didalam novel 'CINTA Tanpa Dikatakan' Agniasri adalah Kaisar dari negara yang besar, Kaisar Agniasri memiliki satu anak dari pernikahan sebelumnya dengan 'Marquees Peony' yang bernama Azalea peony de Delonix Regia. Begitu juga dengan sang tokoh utama pria, sang tokoh utama pria adalah raja dari negara besar setelah 'Kekaisaran Delonix Regia' yaitu 'Kerajaan Coelogyne Asperata' yang dipimpin oleh sang tokoh utama pria bernama Raja Nareswara De Coelogyne Asperata.



Raja Arjuna juga memiliki seorang anak dari pernikahan sebelumnya dengan mendiang Ratu Kenanga yang mereka berinama 'Aksaka Abimanyu De Coelogyne Asperata. Setelah 6 tahun mendiang Ratu Kenanga meninggal dunia, Raja Arjuna menikah lagi dengan si antagonis wanita untuk menghindari pernikahan politik. Sama seperti itu Kaisar Agniasri berniat menerima lamaran pernikahan Raja Arjuna untuk menghindari pernikahan politik juga.



Setelah memikirkan itu semua, tiba tiba saja terdengar suara perut keroncongan "nona Dharma, sepertinya saya lapar, apakah ada makanan?" tanya Agniasri



"Ini Yang Mulia, saya telah menyiapkan makanan yang enak untuk Yang Mulia" jawab dharma seraya menyajikan makanan pada Agniasri



"Terimakasih" ucap Agniasri tersenyum lembut



"Ugh!, tidak enak sekali!" Batin Agniasri



Agniasri merasa tidak enak badan setelah makan masakan itu "nona Dharma, seperti nya saya tidak lapar"



"Yang Mulia, tolong bicara dengan santai saja dengan saya. Begitu juga dengan orang yang posisi nya lebih rendah dari anda seharusnya anda juga terbiasalah bicara informal ya..." pinta Dharma



"Baiklah"



"Dan juga tadi anda bilang anda lapar, kenapa sekarang mendadak kenyang?" tanya Dharma "Anda harus makan Yang Mulia" pinta Dharma pelayan pribadi Agniasri



"Aku mau makan makanan yang lain" pinta Agniasri



"Baiklah, akan saya siapkan"



Kini urusan dharma dengan Agniasri telah selesai, Dharma pun bergegas meninggal kan Agniasri. Sebelum Dharma pergi Agniasri meminta tolong kepada Dharma untuk segera menyiapkan bahan untuk memasak.



"Dharma tunggu! Dharma segera siapkan bahan masakan!". Pinta Agniasri



"Untuk apa Yang Mulia?" tanya Dharma



"Sudah! Lakukan saja!"



"Baik, akan saya siapkan" jawab dharma dengan posisi kepala menunduk hormat pada Agniasri



Agniasri bersiap siap untuk memasak makanan yang enak untuk putrinya, lalu tiba tiba saja sang koki dapur datang terkejut sambil menghentikan Agniasri "Yang Mulia jangan! Apa yang sedang lakukan? Biar saya saja yang memasak" ujar sang koki



Raut wajah koki panik dan khawatir, melihat sang koki dapur Agniasri memberi tahu niat baik nya dengan lembut "tidak apa, biar aku saja yang memasak hari ini" pinta Agniasri dengan lembut



"Kau tidak perlu khawatir koki, aku baik baik saja" jawab Agniasri



"Baiklah"



Setelah persiapan yang matang Agniasri pun mulai menyiapkan bahan dan mulai memasak, lalu putri Azalea datang menghampiri Agniasri "ibu, rupanya ibu ada disini" ucap putri Azalea seraya menghela nafas.

Lihat selengkapnya