biarkan tuhan yang menyempurnakan

fath as'ad
Chapter #4

📖 BAB 4 — Titik yang Mulai Bergetar

Sore menjelang malam. Gerimis tipis menggantung di langit Jakarta. Pohon-pohon trembesi di taman kampus seperti menggigil, daunnya gemetar tertiup angin. Di bawah salah satunya, Rohim duduk menyandarkan punggung ke batang pohon, sarungnya dilipat rapi dan disimpan di dalam tas. Ia sedang membaca kitab kuning digital.

Hujan belum turun betul, tapi udara sudah lebih dingin. Ia menyesap teh dari tumbler dan menatap layar ponsel.

Ada pesan masuk dari Ivana:

"Aku di perpus lantai dua. Kalau kamu udah kelar, aku tunggu di sana ya."

Ia menjawab singkat:

"Baik. 5 menit lagi."

Ia merapikan barang, lalu berdiri. Langkahnya tenang. Jaket tipis ia kenakan karena langit mendung. Jalan kampus yang basah dipijaknya hati-hati. Seolah ia tahu, bukan hanya lantai yang licin. Tapi juga perasaannya sendiri.

Di perpustakaan, Ivana duduk menghadap jendela besar. Di depannya ada buku filsafat agama dan jurnal sosiologi. Wajahnya teduh tapi tampak menyimpan tanya. Ia tampak sedang bergumul dengan pikirannya sendiri. Antara rasa ingin tahu dan rasa takut kehilangan sesuatu.

Ketika Rohim datang, ia tersenyum kecil. Bukan senyum manis seperti biasanya. Tapi senyum yang seperti minta didengar.

"Maaf ngajaknya belajar terus. Tapi... aku nggak tahu harus ngomong ini ke siapa lagi."

Lihat selengkapnya