Blurb
"Apa yang ngebuat lu yakin Arya bakal berubah setelah nikah nanti?" tanya Audi saat kembali ketempat dimana sebelumnya ia duduk.
"Kata orang-orang," jawab Dinda singkat.
"Dan lu percaya?" tanya Audi lagi. Dinda mengangguk mengiyakan. "Din! nggak ada orang yang seratus persen bisa berubah, mau itu sebelum ataupun sesudah nikah. Kalo lu berharap dia bakal berubah sesuai dengan apa yang lu mau, ya jangan heran kalo mantinya dia berharap hal yang sama. Dan ketika harapan lu berdua nggak bisa tercapai, selesai udah. Nggak ada yang bisa diharepin lagi. Pertengkaran setiap harinya nggak bisa dihindarin. Karena kalian akan saling menyalahkam dan mencari pembenaran atas diri sendiri."
******
Bram terdiam sejenak, memutar kembali semua memori yang sudah mereka alami selama 3 bulan ke belakang. ‘Awalnya aku merasa aku berada di pilihan A, tapi seiring berjalannya waktu aku rasa aku hanya pilihan C buat kamu sa.."
‘Kenapa?" tanya Sasa singkat.
‘Aku cemburu. . . " jawab Bram singkat pula. Keduanya terdiam untuk beberapa saat. Sasa melepas genggamannya, membenarkan posisi pashmina yang mulai turun terkena angin.
‘Aku cemburu kamu lebih sering menghabiskan waktu sama Dio, sahabat kamu itu. Kamu nggak bisa ya jaga perasaan aku sebagai cowo kamu? kamu nggak tau kan perasaan aku setiap kamu pergi sama Dio? Pegel sa! harus nge-tap instastory kamu yang sampai titik-titik hanya untuk memastikan kamu baik-baik saja.."