BICARA DENGAN TUHAN

Febriana listiyanti utami
Chapter #1

Prolog #1

Langkahku seakan ingin tumbang melihat kondisi alam di sekelilingku menjadi kuning menghitam. Masih merasa bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Isi perutku mendesak untuk segera keluar, tetapi aku berusaha menahan diri untuk tidak mengeluarkannya.

Air mataku hanya keluar ketika mendengar kabar itu meluncur di telingaku. Tetapi sepanjang perjalanan air mataku sama sekali tidak keluar. Dalam benakku ada banyak pertanyaan, apakah ini benar-benar terjadi? Kenapa dia begitu jahat padaku? Reaksi seperti apakah yang akan aku tunjukan pada mereka? Dan bagaimana nasibku selanjutnya?

Bus PATAS antar kota yang membawaku dan juga mamahku melaju seperti biasa. Entah kenapa aku merasa di dalam bus yang aku naiki terasa sepi sekali. Padahal mataku melihat begitu banyak pedagang dan pengamen yang naik di dalam bus untuk menawarkan dagangannya dan menghibur kami dengan nyanyian-nyanyian. Entah kenapa aku merasakan keheningan di dalam bus maupun di otakku. TIDAK BISA BERPIKIR. Itu kata-kata yang tepat untuk saat ini.

Lihat selengkapnya