BICARA DENGAN TUHAN

Febriana listiyanti utami
Chapter #17

Pertemuanku Dengan Rio #17

Tuut. Tuut.

"Iya, halo."

"Dian, kamu lagi dimana?"

"Di rumah, kenapa?"

"Aku boring nih di rumah terus. Aku ke rumah kamu ya."

"Oke, aku tunggu."

CEKLIK.

Aku langsung ambil handuk untuk mandi. Yang biasanya mandi bisa sampai satu jam, tapi kali ini mandiku termasuk super kilat. Selesai mandi, aku sengaja memilih baju kaos dengan celana pendek saja biar simpel.

Kruuk. Kruuk.

Perutku bunyi, aku baru ingat kalau sedari pagi aku belum sarapan. Daripada aku pingsan di jalan, kuputuskan untuk makan sebentar.

Melihatku tergesa-gesa begini, membuat mamah bingung.

"Makan tuh pelan-pelan, Pris."

"Priska ada perlu sama Dian, Mah."

"Iya, tapi pelan-pelan."

"Iya, Mah."

Setelah selesai makan, aku kembali ke kamar untuk mengambil tas dan kunci motorku. Segera kupamit mamah dan start motor.

Rumah Dian tidak begitu jauh, tidak sampai setengah jam aku sudah sampai ke rumahnya.

Tok. Tok. Tok.

"Siang, Tante."

"Eh, Priska."

"Tadi Priska udah janjian sama Dian, Tante."

"Iya, tadi Dian udah kasih tahu tante. Langsung ke kamarnya aja, Dian lagi dengerin musik."

"Iya, Tante, permisi."

Aku bergegas menuju ke kamar Dian. Aku lihat dia sedang teriak-teriak mengikuti alunan musik yang keluar dari kaset DVD nya."

"Dian."

"Eh, Pris. Tadi ketemu mamahku kan?"

"Iya."

"Kamu kenapa?"

"Aku boring di rumah terus. Cariin kerja dong."

"Bentar, kemarin kata temenku di tempat kerjanya lagi butuh karyawan, coba aku tanya dulu ke dia."

"Kerja di tempat apaan?"

"Di restoran."

"Oh, ya udah. Sekarang kamu telpon dia, terus tanya kira-kira masih butuh nggak?"

"Tunggu ya."

Dian meraih ponselnya kemudian menghubungi temannya. Tapi sayang, temannya tidak mengangkat.

"Orangnya nggak angkat, Pris. Coba aku kirim pesan aja, siapa tahu dia lagi sibuk." Aku hanya mengangguk.

Sambil menunggu balasan dari teman Dian, aku iseng-iseng menggeledah koleksi kaset milik Dian. Dian memang hobi sekali koleksi kaset musik, dan yang paling banyak tuh kaset lagu India dan lagu akustik. Katanya kedua lagu itu memberikan inspirasi untuknya.

"Dian, aku boleh nanya nggak?"

"Yups, apaan?"

"Kenapa sih kamu senang banget sama lagu-lagu India? Menariknya tuh di apanya?"

"Aduh, kamu salah berat, Pris. Lagu India tuh buat aku bukan hanya sekedar lagu. Lagunya tuh terlalu menjiwai banget. Kalo lagu gembira, kita juga ikut gembira, sampe goyang-goyang gitu. Kalo lagu sedih, kita juga ikutan sedih. Pokoknya keren deh."

Lihat selengkapnya