Blurb
Setelah merampungkan cerpennya, Azzam meng-savenya di komputer untuk dikirim. Tak beberapa lama kemudian, Nara masuk ke dalam ruang kerja suaminya itu dengan membawa secangkir kopi dan sepiring roti bolu isi cokelat dan kacang yang masih hangat. Perempuan itu tampak kepayahan ketika berjalan mengingat perutnya yang sudah membuncit. Sudah delapan bulan ia hamil. Buah cintanya dengan Azzam. Ia berharap kalau anak yang dikandungnya kelak akan melanjutkan perjuangan Azzam dengan menjadi seorang novelis yang selalu dikenang karya-karyanya.