Bidadari Milik Hudzaifah

khesya suci afifatul salwa
Chapter #1

Khanaya Zulfa Abigail

Mentari terpancar di pagi hari yang cukup terik namun terlihat indah dengan nuansa alam hari ini yang amat segar meskipun sudah tercampur dengan udara sedikit terik di bagian sudut kota Tarim, Yaman. Terlihat gadis cantik tengah bersiap mengenakan gamis berwarna maroon dengan balutan jilbab warna cream terjulur hingga kebawah dada. Khanaya Zulfa Abigail sang pemiliki nama indah tersebut memiliki paras cantik nan teduh kini sedang bersiap untuk mengikuti kajian yang akan berlangsung di dekat perumahannya, Khanaya Zulfa Abigail yang akrab di panggil dengan sebutan “Naya” saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas yang saat ini akan menghadapi Ujian Sekolah Kelulusan mengingat saat ini Naya telah duduk di Kelas 12 SMA. Definisi bidadari dunia yang bisa di dapatkan oleh Naya, karena dibalik kecantikan paras nya ia juga dikenal dengan sebutan Siswa Berprestasi. 

Naya saat ini sedang menempuh pendidikan pada Sekolah Menengah Atas pada lembaga terkenal yang terletak di kota Tarim Hadramaut, Yaman. Yaa, memang benar dia telah menempuh pendidikan di Tarim selama 3 Tahun dan bertepatan pada tahun ini ia akan mempersiapkan kepulangannya ke tanah kelahirannya untuk melanjutkan jenjang pendidikan pada saat kuliah nanti di Indonesia. Di sana ia juga memiliki 2 teman akrab yang asal nya pun sama dari Indonesia, Salma dan Chasna adalah teman dekat yang dimiliki oleh Naya sejak kecil hingga mereka menempuh pendidikan bersama di kota impian dari mereka menduduki bangku SMP.

“Udah beres mandi nih, badan pun dah wangiii. Tinggal ngingetin dua manusia itu buat kajian nanti. Btw hp aku manaa”. Naya yang mencari ponsel nya pun telah menemukan bahwa barang yang ia cari tengah tergeletak di atas meja belajar, dengan sigap ia meraih ponsel nya lalu mengetik pesan ke dalam grup yang berisikan 2 orang sahabatnya.

Para Pencari Jodoh”

Naya “Assalamualaikum gaisss jangan lupa hari ini ada kajian deket perumahan, harus dateng pokok nya gamau tau”

Salma “Wa’alaikumussalam Siapp kanjeng ratuu, mau nge-ship sapa lagi sii disanaa”

Chasna “Maa jan begitu laa, kita semua kan butuh jodoh yang baik AHAHAH”

Salma “Okey lah demi masa depan yang cerah mari kita bersiap mencari imam yang baik”

Naya “Asikk, tapi lorang dua jan sampe salah niat sii yang ada nanti gada yang mau sama lorang bedua WKWK”.

Chasna “Gaakan salah niat, tapi YaAllah aturlah baik nya gimana”

Salma “Daripada ngomong aja mending lu pada siap-siap dah”

Naya “Shap kakss”

Chasna “Siap sengg”

Begitulah kira-kira percakapan tiga insan manusia yang sangat amat penuh drama yang tengah sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti kajian tersebut, Naya bersama dua sahabatnya itu akan mengikuti kajian yang sangat kebetulan dekat dengan perumahan Naya. Kajian tersebut di selenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, acara demi acara telah dilakukan secara khidmat dan meriah sehingga ketiga insan tersebut hanyut dalam acara tersebut dengan perasaan gembira, hingga tibalah di penghujung acara tersebut selesai dan mereka bergegas untuk pulang ke perumahan mereka masing-masing.


“Mayan jauh juga ya lokasi nya, kira gua ma deket perum sini aja ternyata ge 15 menit mana jalan kaki lagi hufff, eh btw udah lama juga ga telpon Umma kangen bangett. Telpon sekarang aja apa besok yaa, sekarang disini udah jam 5 sore juga pasti disana udah jam 9 malem. Besok aja la yaa hehew”

Perlu diketahui juga bahwa selisih waktu Indonesia dengan Yaman sekitar 4 Jam, jadi bisa di bayangkan kalau sedikit susah untuk menyamakan waktu Yaman dengan Indonesia terlebih untuk berkomunikasi kepada orang tercinta kita.

“Bismillah YaAllah tahun ini gua balik ke Tanah Kelahiran, semoga aja dehh gada lagi drama-drama sakit hati lagi terlebih masalah percintaan yang Na’udzubillahi Mindzalik itu, dah gamau lagi ngerasain sakit nya. Cukup banget waktu itu aja dan gamau lagi dehh”

“Eh udah mau maghrib yaa, siap-siap sholat aja kali yaa abistu Muroja’ah tipis-tipis”

Naya bergegas untuk mempersiapkan diri menunggu sholat maghrib akan dilaksanakan, Naya hanya sholat di dalam rumahnya karena sunnah sebagai wanita adalah sholat dirumah itu lebih baik.

Selesai menunaikan sholat beserta muroja’ah nya Naya pun bersiap-siap untuk belajar karena esok adalah hari Naya akan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah, ujian tersebut akan menentukan para siswa-siswi mengenai kelulusannya.

Setelah selesai mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk pertempuran esok hari, Naya bergegas untuk mempersiapkan sholat isya’ yang kemudian dilanjutkan untuk tidur malam, sebelum tidur Naya mengirimkan pesan singkat untuk kedua sahabat nya dan kedua orang tua nya.


“O yaa,, mau ngirimin ucapan semangat dulu buat dua manusia itu, kebetulan banget mereka ga gupek di grup ahaah” 


Naya meraih ponsel nya dan bergegas mengetik pesan singkat ke dalam grup nya yang berisi dua sahabat Naya itu.


‘Para Pencari Jodoh’

Naya “Selamat malam para ughtea kyuu, Bismillah yaa besok kita usaha bareng-bareng biar lulus dan cepet balik ke indoo. Semangat kitaa”


Chasna “Syapp cintakuu, doa bareng-bareng yaa biar di permudah”


Salma “Bismillah yaa kitaa, kuyy tidurr”

Lihat selengkapnya