Bidadari Milik Hudzaifah

khesya suci afifatul salwa
Chapter #3

Kejadian Itu

Setelah sampai di perumahannya Naya bergegas membersihkan diri kemudian ia berganti menggunakan gamis berbahan Rayon agar tidak panas, hari ini ia tidak terlalu sibuk karena ia sedang udzur ditambah juga hari ini ia sudah selesai pada proses belajarnya sembari menunggu hasil kelulusan nya dan kemudian ia mempersiapkan kepulangannya ke Indonesia. 

Saat bersantai tiba-tiba ada notifikasi pesan yang berasal dari nomor yang tidak ia kenali, dalam pesan chat tersebut menuliskan berupa kata-kata sampai berjumpa lagi setelah nanti kepulangan Naya.


“Tingg” suara notifikasi chat dari ponsel Naya, yang kemudian ia bergegas akan membuka pesan tersebut.


“Aihh nomor tak dikenal pula, berani bener ada orang yang share nomor WhatsApp gua tanpa izin dulu. Tapi kok isi pesannya kek ga asing sih”




08xxxxxx6190:

“Assalamualaikum Nayy, gimana kabar??? Kutunggu pulangmu ke Indonesia ya, denger-denger juga kamu bentar lagi pulang. Nanti kalo pulang bisa kan kita ketemu lagi? Masih ada yang mau aku omongin ke kamu. Kamu masih suka sama Es cream kan? Nanti kita beli juga deh”


Degg, hati Naya kembali terasa sesak setelah selesai membaca pesan tersebut yang kemudian ia kembali mengingat kejadian yang sama sekali tidak ingin ia ingat, namun rasa sakit itupun manusiawi yang bisa datang kapan saja sehingga Naya tanpa sadar meneteskan bulir air mata apabila ia mengingat kejadian itu.



FLASHBACK OFF 4 tahun yang lalu...

“Nayy, maaf banget aku jahat lagi ke kamu. Kamu pantes dapet yang lebih baik dari aku”


Dia, Aldivano Dzannuroin dengan nama panggilannya adalah Vano. Laki-laki yang memiliki paras wajah tampan di tambah dengan rahang yang tegas, memiliki warna kecoklatan pada bagian bola mata nya sehingga mata nya terlihat tajam seperti mata elang. Kedua insan tersebut antara Khanaya Zulfa Abigail dan Aldivano Dzannurain terlibat dalam kisah asmara yang mereka jalin saat menduduki bangku sekolah kelas 9 SMP yang sebentar lagi akan lulus.


“Van?? Aku kurang apa?”

“Aku salah apa ke kamu? Tega banget kamu giniin aku”


Ucapan Naya terhenti karena saat ini ia menangis sejadi-jadi nya di hadapan laki-laki yang ia pikir akan “Selamanya” ada di hidup Naya namun sekejap hancur berkeping-keping bersamaan dengan ucapan Vano yang menurut Naya sangat melukai hati nya.

Lihat selengkapnya