"Wah, kalau begitu dia harus memanggilku dan Rukma dengan sebutan nona dong, mas Reiko? Hehehe."
Itu adalah suara Retisalya Adiwijaya, adik Reiko. Reti adalah kakak Rukma. Usia Reti sama seperti Aida. Sedangkan Rukma, setingkat di atas Arum, adik Aida.
Mereka sebelumnya memang terlihat pendiam sama seperti Reiko. Paras mereka yang ayu membuat mereka terlihat sangat ramah. Tapi itu semua sama saja, hanya kedok.
"Ini bukan waktunya bercanda Reti. Mas sedang buru-buru. Dan kamu Aida, cepat lakukan apa yang aku perintahkan."
"Baik. Tapi saya harus ngambil koper dulu di mobil."
Barang-barang Aida memang masih ada di dalam bagasi mobil pengantin. Tapi kalau membongkar itu semua Reiko harus merelakan waktunya terbuang beberapa menit. Dia melihat jam tangannya dengan tatapan tak suka.
Sehingga
"Mbak Parmi, kamu kan pakai jilbab dan ukuran tubuhmu juga hampir mirip dengan Aida. Pinjamkan bajumu padanya."
Ini baru hari pertama Aida masuk ke dalam keluarga Reiko, tapi entah sudah berapa kali dia mendapatkan penghinaan. Sekarang salah satunya. Alih-alih meminta kedua adiknya untuk meminjamkan baju, Reiko lebih memilih untuk meminta pada pembantunya.
"Hahaha."
Sungguh ini membuat Rika senyum-senyum menahan tawa di saat kedua anak gadisnya sudah tak tahan langsung tergelak. Wajah mereka memerah dengan suara gelegar tawa yang membuat telinga Aida terasa sangat terganggu.
"Ba-baik den Reiko."
Mbak Parmi sendiri juga kebingungan sebetulnya. Dia sungguh tak menyangka dengan permintaan Reiko tapi Parmi tidak mau mendapatkan masalah. Dia pun mengajak Aida menuju ke kamarnya
"Ini baju yang saya punya. Dan yang terbaik Non."
"Aduh mbak, nggak usah baju yang terbaik baju yang biasa aja yang penting pakai kerudung. Itu juga nggak apa-apa. Dan terima kasih ya sudah memberikan aku sabun pencuci muka sehingga aku bisa membersihkan wajahku."