BIDADARI

Ri Chi Rich
Chapter #5

BALADA SENDOK

"Nasi goreng."

 

Untung saja Aida yang kaget tidak menjatuhkan piring yang sedang dipegangnya saat berbalik ke belakang matanya menatap seorang pria yang sedang melipat tangannya dan memperhatikannya.

 

"Pantas kau penyakitan. Gaya hidupmu tidak sehat."

 

Tidak ada angin tidak ada hujan kata-kata itu nyelekit sekali di telinga Aida.

 

“Maaf Pak. Tapi saya tidak menemukan apapun untuk dimakan. Di dalam kulkas hanya ada susu dan daging ayam yang beku dan tidak ada makanan lain kecuali ada sisa beras yang saya lihat di tempat penyimpanan beras. Tidak ada bumbu masakan juga selain bumbu nasi goreng instant. Jadi saya hanya mencoba memutar otak saja apa yang bisa saya makan dengan bahan seadanya ini."

 

Aida menyuguhkan sebuah senyum tipis di bibirnya

 

"Tadinya saya juga mau beli keluar tapi saya enggak tahu nomor PIN apartemen ini berapa dan saya juga belum tahu beli makanan di sini di mana."

 

Benar juga. Reiko tidak bisa menyalahkan Aida karena memang dia belum berbelanja bahan makanan lagi dan selama ini biasanya dia hanya pesan online atau makan di restoran jadi dia tidak tahu apa saja bahan makananyang masih tersisa di kulkasnya.

 

Ke dapur pun biasanya dia hanya mengambil air minum di dispenser. Akhir-akhir ini memang dia sangat sibuk sekali.

 

"Ehm." Inilah yang membuatnya berdehem sambil berjalan mendekat pada Aida

 

"Coba aku rasakan."

 

Tidak tahu malu. Tadi mengejek kalau makanan yang aku buat ini tidak sehat. Tapi semena-mena dia mengambil sendok dan menyuap nasi goreng dari piringku?

 

Ilfeel sudah Aida. Nafsu makannya jadi hilang setelah apa yang dilakukan Reiko.

 

Aida tak mengerti apa maksudnya orang itu.

 

Ingin rasanya dia mengeluarkan sumpah serapahnya.

 

Tapi

 

"Buatkan nasi goreng seperti ini dua piring lagi."

 

Kenapa orang kaya zaman sekarang pelit sekali sih? Dia kan punya uang dan dia bisa dong pesan online? Kenapa harus menyuruhku untuk memasak lagi? Aku kan sudah lapar sekali. 

 

"Baik Pak. "

 

Tapi sayangnya pikiran tentang adik-adiknya membuat dirinya sadar kalau ada perjanjian di mana dia tidak boleh menolak perintah Reiko selama dia menumpang di apartemen itu.

 

Karenanya jawaban tadi yang keluar dan terpaksa Aida kembali ke kulkas untuk mengambil ayam fillet, men-defrost sebelum memasak nasi goreng dengan sisa nasi yang ada di penanak nasi.

 

"Ini nasi gorengnya Pak."

 

Akhirnya setelah seperempat jam nasi goreng itu pun jadi.

 

Lihat selengkapnya