BIDADARI

Ri Chi Rich
Chapter #9

MIE GODOG

"Aida kamu sudah tidur belum?"


Mau apa dia?


Sekarang Aida sudah tahu siapa yang ada di balik pintu itu.


Tak tahu apa maunya pria itu, tapi sekarang Aida cepat-cepat mengambil kerudungnya sebelum membuka pintu


"Ada apa Pak?"


Dia hanya membuka pintunya sedikit saja. Jaraknya tak lebih dari sejengkal hanya mengintip saja sambil bicara bahkan yang terlihat dari mata Reiko hanya mata dan hidung Aida saja.


"Buatkan aku makan malam!"


Dan untuk pertama kalinya pria berstatus suami itu datang untuk minta makanan di malam hari. Padahal sebelumnya tidak pernah.


"Iya Pak."


"Dan antarkan ke ruang kerjaku!"


Tumben. Apa dia tidak beli makan di luar? bisik hati Aida


Aida tak tahu tapi dia tidak bertanya sih, hanya bergumam..


Aida memilih langsung ke dapur mengecek bahan makanan apa yang bisa dia siapkan untuk pemilik apartemen itu.


Tadi kenapa aku nggak nanya aja ya dia mau makan apa?


Sepintas ada penyesalan juga dalam hati Aida. Kalau dia tahu apa yang mau dimakan oleh Reiko mungkin akan lebih mudah baginya menyiapkan makanan itu.


Tapi sudahlah. Aida juga malas lagi naik ke atas sehingga dia menyiapkan apa yang ada di dalam benaknya.


"Ini ... mi godog?"


Dan setelah melihat apa menu makanan yang dibawakan oleh Aida, pria itu pun tentu saja bisa menebaknya. Dia besar di tanah Jawa dan masa kecilnya sangat familiar sekali dengan makanan itu.


"Iya. Nggak suka?"


"Suka sih."


Aida masih berdiri di depannya saat pria itu mengambil mangkuk mie godog di depannya dan menggerakkan sendok untuk menyeruput kuahnya lebih dulu.


"Cuman aku udah lama aja nggak makan ini."


Reiko mengangkat kepalanya menatap Aida yang masih berdiri sedangkan dirinya duduk di sofa dalam ruang kerjanya.


"Dan ini rasanya otentik. Makasih ya!"


Setelah tiga bulan aku tinggal di sini perasaan baru sekali ini aku mendengar dia bilang makasih?


Tak salah jika Aida berpikir begitu karena memang dia sangat ingat betul apa saja yang sudah dikatakan oleh Reiko selama ini. Kata terima kasih itu tak masuk dalam kamusnya.


"Kalau sudah selesai urusannya, saya permisi ya Pak."


"Hmmm! Dan besok siapkan sarapan paginya satu aja."


Ini juga baru untuk pertama kalinya.


Biasanya tidak pernah ada perintah untuk membuat sarapan pagi hanya untuk satu orang


"Iya Pak."


Tapi Aida tidak banyak merespon sih. Dia menjawab dengan datar saja

Lihat selengkapnya