BILA BAHAGIA ITU DIJUAL

Sefiti
Chapter #18

VIDEO CALL?

***

"Notasinya ditulis dalam bentuk lim atau biasa kita sebut limit," Nona terlihat menuliskan apa yang dia sebut pada buku catatan yang sekarang sedang diperhatikan oleh Radena, "x mendekati 2 dari fungsi F(x). Jadi nanti hasilnya itu mendekati dari F(2). Sampe sini paham?"

Bukannya menjawab, Radena terlihat cengo. "Lo ngomong apa barusan? Gue nggak paham."

"Mangkanya fokus dong."

"Gue dari tadi udah coba fokus, Nano. Cuman materinya aja makin aneh. Kemarin oke-oke aja tuh," keluhnya. Dia mulai frustasi dan putus asa.

Nona menghela napasnya. "Ya udah perhatiin lagi. Jadi yang dimaksud x mendekati 2 itu kayak gini." Nona menggambar sebuah garis bilangan untuk mempermudah Radena memahami maksudnya. "Nah, untuk x di sini kan nilainya 2, dan di sekitar 2 ada nilai-nilai yang mendekati. Misalnya kalau dari kanan nih, 3 mendekati 2,5; 2,5 mendekati 2,2; 2,2 mendekati 2,1 dan seterusnya sampe mendekati 2. Terus kalau pendekatannya dari kiri—"

"Permisi Néng." Suara seorang perempuan sembari mengetuk pintu menginstrupsi kegiatannya.

Radena dan Nona dibuat menoleh ke arah pintu secara bersamaan.

"Eh, Teh Santi. Masuk Teh."

"Lagi pada belajar ya Néng?" tanyanya saat memasuki rumah. Sebuah basa-basi.

Nona terkekeh. "Iya Teh."

Radena tampak tersenyum kaku saat Teh Santi menatapnya dengan memberikan senyuman ramah. "¹Mani kasép, ih," pujinya dengan kagum. ¹Ganteng banget;

Radena hanya terkekeh canggung dengan tangan menggaruk belakang lehernya yang tiba-tiba gatal.

Kabogohna Néng Nona, nya? Cocok," katanya dengan gemas. ²Pacarnya Nona, ya;

Kedua kelopak mata Radena melebar, lalu melirik Nona yang tampak biasa saja. Sepertinya Nona tak memahami pembicaraan Teh Santi.

"Oh iya Néng, Teteh téh dipesenin sama Bu Maya buat masakin makanan di rumah. Katanya, bahan-bahannya mah udah ada di dapur."

Nona manggut-manggut. "Iya Teh. Tadi Mama udah bilang juga sama saya."

"Ya udah atuh, Teteh permisi ke dapur ya?"

Nona mengangguk mengizinkan. "Silakan Teh."

Punteun, A." Teh Santi terlihat membungkukkan badannya saat melewati mereka berdua. "⁴Mani resep ih bobogohan téh bari diajar," gumamnya saat menuju dapur. Tapi itu masih mampu didengar oleh Radena dan Nona. ³Permisi ya A; ⁴Seru banget pacaran sambil belajar.

Selain tetangga dan orang yang mengurus rumahnya dulu, Teh Santi juga orang yang membantu Maya mengurus bisnis kateringnya sekarang. Jadi bisa dibilang, kalau Teh Santi sudah lumayan akrab dengan keluarganya, walaupun dia tak tahu alasan mereka kembali pindah ke Bandung. Tak ada yang tahu tentang permasalahan yang menimpa David, karena tak ada media yang meliputnya sama sekali.

Mas David masih ada urusan di Jakarta.

Maya hanya mengatakan itu pada para tetangga dan kerabat yang bertanya. Mereka harus menyembunyikannya karena memang harus. Itu juga sudah menjadi keputusan pengadilan. Jika kasus David bocor, mereka akan kena sanksi.

"Teh Santi gumam apa barusan?" Nona bertanya kepada Radena dengan penasaran.

Radena yang tak kuasa mengulum tawanya, menoleh kepada Nona yang terlihat sangat kepo.

Lihat selengkapnya