Ternyata, Bill tidak belajar. Anak itu memandangi kepergian ayah dan saudaranya di balik jendela kamar. Saat Jasmine memasuki bilik untuk istirahat, Bill keluar dari rumah. Dia masih saja mengamati kepergian Noah. Dia duduk di bangku taman dengan perasaan sedih. Buku catatan mate-matika miliknya jatuh begitu saja di tanah.
Bill berbaring mengingat takdir buruk hidupnya di bangku besi taman itu. Angin berembus kencang membuatnya kedinginan. Dia tidak suka berada di kamar dia yang pengap. Dia suka menyendiri di taman sambil menghitung bintang.
"Kenapa hari ini tidak ada bintang? Aku tidak punya kegiatan lain karena malam terlalu gelap," gerutu Bill. Dia menutup mata, mengistrahatkan tubuhnya sebentar. Taman itu lebih menenangkan dirinya daripada terfokus dalam buku di dalam kamar. Bill memperbaiki posisi dirinya berbaring lalu berusaha menutup mata birunya. Tak lama dia tertidur pulas. Si kecil yang malang.
Malam yang menyenangkan bagi Noah, kliennya bernama Farhad memuji kepintaran Alex. Suasana makan malam itu berjalan dengan lancar. Acara itu sungguh mengesankan bagi Noah. Lelaki itu sangat membanggakan All menjadikan anak itu cengingiran karena bahagia.
Anak itu adalah anak kecil yang sangat pandai dalam menjilat. Dia telah mencuci otak ayahnya. Kejahatan bukanlah kesalahan tetapi takdirlah yang salah, takdir yang menjadikan orang jahat. Begitulah prinsip All kecil.
"Bagaimana dengan Bill?" tanya Farhad kepada Noah. Dia sudah cukup kenal dengan anak-anam pria itu. Tawa Noah terhenti, dia mengingat segala sesuatu tentang anak kembarnya, tak lain adalah Bill. Betapa berbeda anak itu dengan kembaran dia.
All memasang wajah tidak suka saat mendengar pertanyaan rekan bisnis ayahnya. Kenapa nama Bill harus diungkit dalam makan malam ini? Bill selalu mengambil perhatian orang lain. All menggertakkan gigi. Sementara Noah meneguk soda di depannya. Pertanyaan Farhad membuat dia mengernyit. Kembar All selalu membuat Noah kecewa.
"Dia sangat payah. Aku tidak tahu bagaimana jadinya jika dia besar nanti. Dia ingin menjadi Dokter tapi selalu mendapat nilai rendah. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Aku tidak terlalu mengharapkan sesuatu yang lebih dari Bill. Aku tidak mau memaksa dia belajar. Karena keterpaksaan hanya akan membuat anak itu menjadi pribadi yang malas," jelas Noah. Farhad mengangguk, sepertinya dia setuju dengan ucapan lelaki itu. Ada hal yang memang seharusnya dibiarkan saja dalam hidup ini.
"Anak jaman sekarang memang malas. Tetapi percayalah, Bill masih punya harapan dengan wajahnya itu. Mungkin jadi aktor atau model? Dia sangat berpotensi di bidang itu. Dunia entertainment akan menyenangkannya," saran Farhad membuat Noah menyeringai.
Alex tidak suka pembahasan tentang adik kembarnya. Dia mengepalkan tangan setiap kali telinga miliknya mendengar nama Bill. Dia berencana memukul saudaranya itu sepulang dari makan malam ini. Bill merupakan anak yang penakut sehingga dia selalu menjadi pemenang. All bisa mengintimidasi Bill kapan pun dia sukai.