BINAR ANGAN

Claudia Lazuardy
Chapter #21

PULANG

Bumi sedang dirundung permasalahan pelik. Pandemi global virus corona berhasil menyebar, mengelindan, dan meyusup ke ratusan negara di dunia. Pergerakan manusia dibatasi, gaya hidup berubah, omset bisnis terjun bebas, belum lagi pemulangan karyawan besar-besaran membuat dampak laju perekonomian jadi berantakan. Ibu Pertiwi yang awalnya cukup percaya diri dengan kekebalan warganya, akhirnya ikut terpapar. Bermula dari satu pasien positif yang kini membengkak menjadi ribuan pasien. Penerapan protokol kesehatan digemakan di banyak daerah, terutama daerah yang berpredikat zona merah. Seperti daerah Malang Raya yang masuk dalam daftar zona merah. Tenaga medis sedang bertaruh nyawa untuk menjadi penerus tangan Tuhan menyelamatkan nyawa banyak pasien, juga nyawa mereka sendiri. Tahun ini benar-benar diawali dengan rentetan polemik.

Aku sedang bersedekap seraya mendongak ke arah kalender yang tergantung di sebelah papan pesanan. Bulan Mei sudah mendekati ujung. Sehari lagi, bulan Ramadan akan pergi dan lebaran Idulfitri pun menyapa umat muslim. Lantaran pandemi yang entah sampai kapan akan berakhir ini, membuat banyak kegiatan dan tradisi yang terpaksa dihilangkan. Sebab hal ini pula, aku harus memutar otak supaya bisa tetap berjualan dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Sebab ada nyawa yang harus dijaga baik-baik, ada hutang yang masih harus dilunasi. Namun di sisi lain, sebab tradisi perayaan Idulfitri yang terbatas, aku jadi terbebas dari rentetan pertanyaan seputar pernikahan, juga keresahan para sesepuh yang menganggapku terlalu pemilih dan mengulur-ulur waktu.

Pembatasan sosial dan larangan berkerumun membuat presentase pemesanan nasi kotak dan dessert box menurun drastis. Pelanggan jadi membatasi pengeluaran. Mereka tidak bisa dengan serta merta membeli kudapan mahal. Selain itu, banyak juga pertemuan-pertemuan yang dibatalkan sehingga berdampak ke pemesanan nasi kotak. 

Hampir tiga bulan lalu, penjualan katering masakan sekaligus menu dessert box sempat meroket, lantaran si influencer tenar Sekar Handari berhasil memengaruhi pengikutnya untuk berbondong-bondong datang ke akun instagram tokoku. Namun, kedatangan ketidakpastian memang lebih pasti hadir dan memorakporandakan deretan rencana yang sudah tersusun rapi. Aku terpaksa meniadakan seluruh menu dessert box dan mengganti menu masakan nasi kotak seperti lauk berbumbu menjadi makanan beku yang siap dikirim hingga ke luar kota. Dalam keadaan seperti ini, masyarakat jadi sering menstok makanan kering dan beku.

Ide ini datang dari saran seorang teman dan mentor bisnis yang kuikuti di beberapa media sosial. Sang mentor memberikan beberapa saran bidang bisnis yang bertahan di masa pandemi seperti saat ini. Makanan dan ekspedisi logistik menduduki dua peringkat teratas. Aku tidak akan melewatkan kesempatan itu.

Lihat selengkapnya