Bintang Di Langit Abu Abu

kndln
Chapter #8

Batu Dan Kolam

Malam itu, Juna sudah di taman Ayodia, taman tempat bertemunya Andre dan Mira. Kenapa Juna bisa disini?

[Tadi siang di belakang selolah.]

"Jun," panggil Andre.

Juna diam aja, ia lagi nahan emosi, nahan diri karena si Andre senang banget cari masalah dengannya.

"Jangan salah paham sama gua dan Mira, kita gak ada hubungan apa-apa," ucap Andre "Gua denger tadi dia nolak lu lagi dan gua kasihan. Nanti malem gua mau jelasin semuanya ke dia kalau selama ini gua sama dia bukan apa-apa juga."

Juna mandang Andre tajam.

"Dateng aja kalo mau, siapa tahu dia sedih, kan lu bisa maju lagi," Andre tersenyum langsung pergi.

"Woy!" panggil Juna tapi Andre tidak respon. Tangannya sudah mengepal karena si Andre benar-benar buat emosi. Kalau bukan apa-apa, ngapain selama ini dideketin!!

Mungkin Juna hanya mau memastikan Mira baik-baik aja, takut-takut benar si Andre akan bilang begitu. Tapi bagaimana jika ternyata justru tidak begitu, justru ia yang jadi tidak baik-baik saja karena lihat Mira dan Andre sedang duduk berdua dengan jarak yang lumayan dekat dan saling ngobrol sambil ketawa-ketawa. Juna kesal mukul pohon karena harusnya ia tidak kepancing untuk datang, pasti si Andre memang sengaja biar Juna cemburu lihat mereka mesra-mesraan. Juna kesal karena si Andre lama-lama kaya anak kecil. Biar apa coba begini.

"Junaaa?" panggil Naya.

Juna noleh dan kaget lihat Naya yang memandangnya bingung, "Ngapain disini Jun?"

"Eh, hsstt!" Juna langsung tarik Naya mendekat karena suara Naya kekencengan, "Bisa gak berisik gak?!"

Naya terdiam degdegan karena mereka jadi dekat banget, tangannya dipegang lagi.

"Gu, gue nanya doang," gugup Naya.

"Gak usah banyak tanya!"

Naya kesal dan Juna lihat ke arah Mira dan Andre lagi tapi mereka sudah tidak ada. Juna bingung dan langsung keluar dari persembunyiannya lalu melihat ke sekililing, mencari Mira dan Andre yang benar-benar sudah tidak ada.

"Yah kan mereka pergi!" kesal Juna.

"Mereka siapa sih?"

"Mira! Ah, gara-gara lu nih!" Juna langsung pergi.

"Junaaa!" panggil Naya lagi lalu jalan mengikuti.

Selama mengikuti langkah Juna keliling taman, selama itu juga Naya memandang bingung sebenarnya Juna mau kemana karena mereka melewati jalan yang sama terus. Sampai akhirnya Juna terhenti di depan kolam air pancur lalu duduk di pinggiran rumput. Naya menghela nafas lega dan duduk juga di sampingnya.

Sebenarnya Juna keliling taman bukan untuk cari Andre dan Mira lagi, hanya aja ia bingung mau kemana. Kalau dibilang baik-baik aja setelah penolakan Mira dan apa yang ia lihat di taman itu, ia bohong. Juna akui ia sedih tapi memang tidak bisa ditunjukin aja entah karena ia cowok atau karena suasana taman yang agak ramai atau karena suara Naya yang berisik.

"Lu tuh pura-pura bodoh atau bodoh beneran sih," ucap Naya.

"Lu mending diem," ucap Juna.

"Udah tahu Mira gak suka masih dikejar-kejar, bodoh banget."

Juna noleh kesal, "Untung lu cewek yah! kalo cowok udah gua pukul lu!"

"Yaudah nih pukul," Naya berikan wajahnya, Juna terdiam, lalu mengabaikan.

Naya memandang kesal, "Dari dulu kayanya lu mau banget pukul gue."

"Lu bisa pergi aja gak sih!" kesal Juna.

"Lu beneran benci yah sama gue?"

"Iya! Gara-gara lu nuduh gua, Mira jadi nolak gua! Makanya gua benci banget sama lu!" 

"Terus kalo gue gak nuduh, emang Mira akan terima lu?"

Juna terdiam dan lagi-lagi hanya bisa nahan kesal karena ia lupa Naya bukan orang yang mau salah dan kalah, sangat menyebalkan bukan?

"Tapi gue bener-bener minta maaf soal itu," ucap Naya serius, Juna diam saja.

"Gua salah pernah nuduh lu," sesal Naya.

Juna tidak merespon.

Naya noleh memandang Juna yang sebenernya ia ragu dan takut mau bilang hal ini tapi ia beneran mau bilang mumpung ketemu, "Am, sebagai bentuk minta maaf gue, gue bantuin belajar buat ujian yuk Jun!"

Juna langsung noleh ke Naya.

"Biar nilai lu ningkat dan gak dikeluarin dari sekolah!" ucap Naya yakin tapi ragu.

Juna bingung entah darimana Naya tahu soal itu padahal ia tidak pernah cerita ke siapa-siapa. Oh, atau Andre? Juna yakin pasti si Andre yang bilang.

"Ah, udah lupain aja! Gua gak butuh bantuan siapa-siapa!" Juna beranjak bangun.

Naya langsung tahan tangan Juna, "Ayo belajar bareng Jun!"

Juna kaget, "Apaan sih, lepas gak!"

"Gak mau. Dengerin penjelasan gue dulu Jun."

"Enggak! gua gak mau!"

"Junaaaa," rengek Naya menarik-narik tangan Juna.

"Lu apaansi, eh, lepas gak!"

"Dengerin gue dulu, gue bisa jelasin semuanya, jangan pergi dulu--"

Naya semakin tarik-tarik tangan Juna untuk tetap duduk dan itu membuat orang-orang yang lalu lalang melihati dan berbisik aneh memandang mereka. Menyadari itu, Juna jadi semakin kesal dengan Naya karena pasti orang-orang menilainya buruk.

"Yaudah lepas!" kesal Juna tarik tangannya yang akhirnya terlepas dan kembali duduk lagi.

Naya tersenyum takut-takut tapi berusaha untuk tenang karena Juna lagi emosi. Naya yakinkan diri untuk bicara baik-baik tentang niatnya.

"Am, lu, lu kan udah banyak bantu gue," ucap Naya.

"Enggak."

"Iya, pernah anterin pulang, kasih jaket, benerin gitar. Terus Mira nolak lu kan karena gue. Am, anggap aja gue balas kebaikan lu dan perbaiki kesalahan. Gue janji akan buat Mira deket lagi sama lu, jadi lu harus tetap ada di sekolah!" 

Juna diam aja.

"Jadi ayo belajar bareng, gue akan ajarin pelajaran yang lu gak bisa, supaya ujian nanti lu jadi bisa dan dapat nilai bagus!"

"Percuma."

"Kan belum dicoba."

"Gua gak pinter kaya orang lain."

"Tapi lu punya bisnis, gimana mungkin orang jalanin bisnis kalo dia gak pinter?!"

Juna langsung memandang Naya.

Lanjut Naya lagi, "Am, gue emang gak tahu apa-apa tentang lu, tapi gue yakin LU BISA!!!"

Entahlah, tetiba perasaan Juna jadi sedikit membaik dan emosinya agak mereda mendengar ucapan Naya tapi ia juga bingung harus merespon bagaimana.

"Bayangin kalo lu rajin belajar terus nilai lu bagus," ucap Naya lagi "Semua guru jadi bangga, gua yakin Mira juga pasti bangga dan nyesel pernah nolak lu, siapa tahu setelah itu kalian dekat lagi!!"

"Dia udah gak mau sama gua."

"Gue janji akan buat Mira mau lagi!! JANJI!!!"

Juna diam aja mandang kolam.

"Gue dan Mira itu temen deket, jadi gue bisa bantu lu deket lagi sama Mira, percaya sama gue JUNAAA!!!"

"Berisik!"

Naya langsung diam, jujur, ia juga capek ngomong tapi ia harus pastikan kalau Juna mau. Untuk itu, ia ambil saja satu batu taman, "Nih, lu tahu di buku PLKJ Bab 15, tentang taman-taman di Jakarta. Katanya di taman Ayodia ini kalau kita lempar batu ke kolam sambil berdoa, bisa kejadian."

"Mitos," gumam Juna.

"Tapi kenapa sampai dimasukin ke buku? berarti udah pernah kejadian dong. Mitos darimana," protes Naya.

"Kalo mau sesuatu itu usaha, bukan doa sama batu."

"Yaudah kita lihat aja ini mitos yang lu bilang atau bukan."

Naya langsung lempar jauh batu itu masuk ke kolam dan berdoa tutup mata, "Semoga nilai ujian Juna semester ini bagus, dapet peringkat juga dan bisa pacaran dengan Mira, Aminnnn!!!!"

Lihat selengkapnya