Bintang Lapangan

Kenon BB
Chapter #2

Tidak hanya Soal Menyerang

“Bagaimana latihannya, Han?” sambut Bang Zainal ketika Reihan baru tiba di rumah.

“Ya, kayak gitulah,” jawab Reihan sekenanya sambil menyandarkan si Jabrik di dinding rumah.

“Ada kemajuan gak? Atau malah cuma disuruh mengambil bola saja?” goda Bang Zainal.

“He he he.”

“Ye, ditanya malah cengengesan.”

“Ya, pasti ada lah, Bang, namanya juga latihan pasti ada kemajuannya,” jawab Reihan sok serius.

“Eh, Han, Abang bingung lihat kau. Anak yang lain berebut menjadi penyerang, kau malah jadi penjaga gawang,” sambar Bang Rizal.

“He he, namanya juga sepakbola, kalau gak ada penjaga gawang kan bisa payah.”

“Bukan itu maksudnya, kenapa kau gak jadi penyerang saja?” sambung Bang Rizal lagi.

“Ya itu dia, Bang,” jawab Reihan masih dengan cengengesan.

“Apanya?”

“Gak tau, tiba-tiba aja Reihan jadi penjaga gawang. Kalau disuruh jadi penyerang, Reihan gak mau, lebih enak menyelamatkan gawang dari kebobolan daripada membobol gawang lawan,” jawab Reihan sambil garuk-garuk kepala.

“Sok hebat, aku tahu, kau pasti nggak dapat tempat untuk jadi penyerang kan? Kau takut bersaing kan?” serang Bang Zainal.

“Ya, kau takut gak jadi pemain inti dan gak mau jadi camat, cadangan mati. Ya kan?” tambah Bang Rizal.

“Han! Ayo mandi sana!” perintah ibu yang tiba-tiba saja sudah ada di dekat mereka.

“Pakaian langsung masukan dalam tempat pakaian kotor,” sambung ibu lagi.

Reihan menuruti perintah ibu dengan cepat. Dalam hatinya berkata, “Syukur Ibu datang kalau gak habis aku dikerjai abang-abang itu.”

Lihat selengkapnya