Keesokan harinya. Seperti kemarin, Julian bangun lebih awal daripada yang lainnya yang masih terlelap. 20 menit berlalu, Julian keluar dari kamar mandi dalam kondisi sudah berpakaian seragam.
“James, Jason, bangun!”
Tak lama, James membuka kedua matanya.
“Eh, Julian. Lo sudah beres mandi.”
“Iya, baru saja.”
“Sekarang jam berapa memangnya?”
“Jam 04.50.”
“Oh, gue mandi sekarang deh. Jason sudah bangun?”
“Bisa lihat sendiri, kebo banget.”
“Hmm … biar gue yang bangunin.”
“Jas, bangun lo! Nanti kesiangan loh!”
“Kok aneh ya? Dia sama sekali nggak bangun.”
“Apa dia sakit?”
“Biar gue cek. Dia agak demam.”
“Demam? Apa yang harus kita lakukan? Kita beritahu guru-guru di sini?”
“Hmm … Sepertinya nggak perlu, kita kompres dulu saja. Jul, tolong ambilkan handuk kecil di lemari.”
“Oke.”
James mengambil baskom dan handuk yang diberikan Julian, kemudian dikompresnya Jason menggunakan air hangat.
“Semoga lo cepat sembuh ya, Jas. Jul, lo tolong jagain Jason dulu ya? Gue mau mandi dulu.”
“Oke, James. Masalah Jason biar gue yang bantu kompres.”
“Thanks, Jul.”
James beranjak ke kamar mandi. Sementara itu Julian, duduk di tepi ranjang membantu Jason mengganti kompresnya.
“Jul, apa yang terjadi?”
“Lo demam, Jas. Lo kenapa bisa demam gini? Lo habis ngapain aja kemarin?”
“Entahlah, gue sepertinya kecapean. Makasih lo sudah kompres gue.”
“Sama-sama. Lo cepet sembuh ya? Lo nggak usah masuk kelas dulu untuk hari ini. Nanti gue bilang ke guru-guru, lo sakit.”
“Amin. Gue lanjut merem ya? Badan gue lemes banget.”
“Iya. Lo istirahat saja.”
10 menit berlalu, James keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
“Gimana kondisi Jason, Jul? Apa dia sudah bangun?”
“Tadi dia sempat sadar, katanya badannya lemes banget. Apa perlu kita ke klinik asrama? Demamnya belum turun juga.”
“Ide yang bagus, Jul. Lebih baik Jason di sana daripada kita tinggal sendirian di sini.”
-oOo-
Hari kedua tahun ajaran baru, beberapa murid tidak masuk kelas tanpa kabar. Ada empat orang yang tidak masuk di kelas X-1, Jason, Indah, Ranum, dan Lestari. Di kelas lain pun sama demikian. Apa yang terjadi sebenarnya? Saat istirahat berlangsung, Julian dan James memutuskan untuk menjenguk Jason di klinik asrama.
“Bagaimana kondisi lo sekarang?”
“Sudah jauh lebih baik, James. Makasih kalian sudah mau jenguk gue.”
“It’s okay. Apa lo sudah hubungi ortu lo?”
“Sudah. Gue malah diomelin katanya kenapa bisa sakit? Apa makanan di sana tidak berkualitas? Mereka sampai mau kirim makanan setiap hari ke sini.”
“Memangnya kemaren lo makan apa saja?” tanya Julian penasaran.
“Gue sarapan bareng kalian, istirahat gue nggak makan apa-apa, pulang gue beli es teh di kantin.”
“Itu saja?”
“Iya, itu saja.”