Part 1
Tin!
"Kakak, awass!"
"Astagfirullah!"
Andini Putri Chandrawinata, Wanita cantik berambut panjang sedikit bergelombang, berbadan ramping, berwajah kotak dengan gaya jalannya yang melenggang, ia wanita feminim meski memiliki sodara kembar laki-laki.
Bintang Chandrawinata, laki-laki gagah bertubuh tinggi, berwajah baby face, bergaya rambut quiff haircut dan berpenampilan sederhana.
Ia laki-laki bertanggung jawab dan penyayang.
......
Dua mobil berpapasan, satu mobil sedan' hampir menyerempet Bintang! yang tengah berjalan kaki setelah pulang dari kebun di samping panti.
Hal itu berhasil gagal, ketika Andini hendak menyusul Bintang. Andini heran melihat sodara kembarnya yang nampak melamun sembari berjalan.
Mengurungkan niatnya karena bintang sudah kembali dari kebun, Andini segera berjalan mendekatinya. "Kak, ada mobil bisa enggak dengar! Kakak ini mikirin apa si?"
"Apa, kakak enggak mikirin apa-apa! Namanya juga' enggak dengar! Masa suruh dengar!"
"Ish, kakak ini..."
Bintang tersenyum lantas merangkul pundak Andini, "sudah, ayok pulang."
Andini menapik tangan Bintang, ia merasa risih dan berat. "Awas, kakak! Ah, kebiasaan!" Ucapnya, Sambil berjalan bersama kembali menuju panti.
"Huu, inem!" Bintang menggodanya sepanjang jalan.
"Eh, biarin ya' kakak tu bau, keringetan! Aku tuh sudah mandi, sudah siap berangkat kerja, tau!"
"Hemmm... Awas nih! enggak aku bonceng, kamu! berani ngatain kakak, lagi!"
"Yeee.... Marah! Gitu aja darting!" Goda Andini.
Bintang menghela nafas, menggelengkan kepalanya. "Punya kembaran, gini amat! Dasar perempuan! Untung saja, perempuan!" Ucapnya,
Puas menggoda balik pada Bintang, Andini segera menarik Bintang untuk berjalan lebih cepat.
......
Waktu menunjukan setengah delapan Pagi' Andini dan Bintang pamit untuk berangkat bekerja, pada ibu panti.
Singgih ayumi wanita paruh baya, yang kerap menyanggul rambutnya dan kerap berpakaian sederhana.
Ia seorang wanita yang di sayangi oleh anak-anak di panti, terutama Andini dan Bintang yang menganggapnya bak ibu kandung sendiri.
Panti kini sepi, tidak seperti dulunya, anak-anak di panti yang sengaja di titipkan' kebanyakan telah kembali pada keluarga masing-masing, di panti tersebut hanya Andini dan Bintang dengan kasus anak terbuang, berbeda dari nasib anak-anak lain.
Beranjak dewasa dan tidak ada yang memungut keduanya, Andini dan Bintang bekerja setelah keduanya selesai sekolah.
Andini' bekerja sebagai seorang pelayan Restoran sementara Bintang bekerja sebagai Montir.
......
Usai Andini dan Bintang pamit! Di perjalanan menuju tempat bekerja' Bintang mengeluh pada Andini yang tengah membonceng, ia merasa ingin merantau untuk menambah penghasilan. Namun' Bintang tidak bisa meninggalkan Andini sendiri.
"Dini! Aku sebenarnya ingin merantau. Kasihan bunda kalau kita terus membebaninya! Tapi' kalau kamu ikut, nanti kamu bagaimana? Kalau tidak ikut, kakak kepikiran kamu."