Malam di perjalanannya, Andini dan Galang saling bertukar cerita saat bersama di panti, untuk menghilangkan rasa kantuknya.
Seno di buat tertawa oleh ulah Galang dan Andini. Hidup bersama di panti sampai SMA, banyak membawa kenangan indah pada Galang dan Andini.
°°°°°°
Di Bogor.
Brak!
"Kakak...!"
Suara kejadian itu membangunkan Ferry, teriakan suara wanita memanggil kakak' terngiang di telinga. Mencoba mengingat' Ferry justru merasa kesakitan.
Anita dan Yogi khawatirkan kondisi Ferry.
Sedikit demi sedikit, Ferry berusaha mengucap, ia bertanya kenapa dengannya sebenarnya. Ferry juga merasa bingung' siapa Anita dan Yogi.
Namun' sementara berbeda pada Anita dan Yogi, mendengar Ferry mulai bersuara, Anita dan Yogi merasa bahagia.
"Pa! Ferry mulai bisa bicara lagi pa!"
Dengan penuh bahagia nya, Anita berkata pada Yogi.
"Syukur mah. Oh iya ... Dokter bilang, kita sudah di bolehkan membawa Ferry pulang, tapi dia harus tetap kontrol! Karena kita harus segera pulang ke jakarta, papa akan minta surat rujukan, mah! Biar Ferry bisa rawat jalan di sana."
"Iya, pa."
Anita kembali fokus bicara dengan ferry yang sebelumnya sempat bertanya dia kenapa.
"Ferry, kamu dua Minggu lalu kecelakaan, Mobil kamu terbalik dan terperosok ke lereng samping sungai, untungnya mobil kamu' tidak masuk ke dalam sungai dan tidak jatuh, meskipun kondisi mobilmu sudah tidak lagi bisa terpakai karena benturan. Dan untungnya lagi kamu masih bisa selamat Ferry."
Ferry hanya diam, sembari melamun teringat sedikit kejadian itu.
Di tengah hening, tidak ada pembicaraan! Papa Ferry yang tengah duduk di bangku samping ranjang pasien' sedikit terkejut dengan kedatangan manager Ferry dan seorang wanita cantik.
"Selamat pagi Pak Yogi!"