Part 9
Sembari menikmati makanannya' sang pacar hanya menanggapi dengan biasa. "Hemh, cuma mirip kan? Kamu ini. Udah deh, habisin dulu makanannya! nanti keburu masuk jam kerja lagi lo!"
Galang kembali melanjutkan menyantap makanan nya.
Ia tak menyangka selama ini ada artis yang mirip dengan Bintang.
Akan tetapi, berpikir soal kecelakaan yang dialami Ferry' Galang penasaran.
Menatap sekilas pada sang pacar, Galang ragu untuk bertanya. Ia pun memutuskan untuk mencari tahu di media.
°°°°
Pertama kali ikut dengan Ana' Andini sedikit kebingungan di rumah besar bak istana milik Hera dan Sultan.
Berjalan menuju taman hanya sekedar ingin melihat-lihat suasana rumah orang kaya' Andini justru di suguhi pemandangan yang tak enak. "E-ibu Hera? Kok sama laki-laki lain?" Batin Andini,
Tidak mau ketahuan mengintip, Andini kembali menemui Ana di ruang pribadi Sultan.
Dengan sedikit gugup ia terus berjalan dengan fikiran yang terus terbayang hal yang baru saja terjadi' melihat Hera berpelukan dengan laki-laki lain.
"Astaga... Kacau sekali pikiranku, kenapa aku harus melihat itu!" Andini bergumam sendiri sembari berjalan.
Bruk!
Prang!!!
"Hiiiiiiii,iiiiihhh! Kamu siapa sih?!"
Wanita cantik berkulit putih berbadan langsing dan seksi, dengan rambut lurus tak sengaja tertabrak Andini yang berjalan meleng, ia berteriak kesal' karena tubuhnya terjatuh dan menyenggol vas bunga, yang terpajang di samping tangga.
Andini ketakutan, ia seketika minta maaf dengan segera.
Mendengar kegaduhan' semua orang termasuk Ana dan ibu Hera pun datang. "Ada apa ini? Kenapa vas bunga saya pecah?!"
Andini merasa gemetar, "e-ma... Maaf bu Hera, sa... Saya tidak sengaja menabrak mba ini!" Ucapnya menunduk, Ana segera mendekati Andini dan merangkulnya.
"Makanya! Kalau jalan lihat-lihat!" Teriak wanita yang di tabrak nya.
Andini benar-benar ketakutan selain itu ia merasakan sakit kembali di kakinya yang memang belum benar-benar pulih.
Hera mendekat pada Andini, terlihat wajahnya marah menatapnya. "Terus! Siapa yang ganti rugi vas bunga saya yang mahal ini?! Kamu bisa ganti?" Ucapnya dengan sombong.
Ana mencoba membela Andini' yang memang baginya tidak sengaja menabrak wanita cantik itu. "Ibu, biar saya yang ganti... Gaji saya bulan ini tidak usah tidak apa-apa, saya minta maaf atas kesalahan putri saya."