Andini mendorong kursi roda Sultan dengan hati-hati, berusaha untuk tetap ceria di depan Sultan, meskipun hatinya masih dipenuhi dengan kesedihan dan kekhawatiran. Dia tahu, sikap apa yang harus di lakukan nya selama membantu Ana bekerja di rumah besar bak istana milik Sultan dan Hera, terutama setelah insiden dengan Senalia.
Andini berusaha untuk bersikap positif.
di satu sisi Seno masih terjebak dalam pikirannya sendiri. Dia merasa tertekan oleh beban masa lalu yang terus menghantuinya.
Keputusan untuk membuang Andini dan Bintang saat bayi masih menghantui pikirannya. "Seandainya aku bisa mengubah semuanya," gumamnya. "Seandainya aku bisa memperbaiki kesalahan yang pernah aku buat. Semua adalah keegoisan Wanita itu."
......
Di taman, Andini berbicara dengan Sultan tentang berbagai hal, berusaha menciptakan suasana ceria. Sultan, meskipun sudah lanjut usia dan mengalami kesulitan bergerak, karena penyakitnya' tampak bahagia dengan kehadiran Andini. “Kamu membuat saya tenang, Andini. Terima kasih telah membuat saya merasa lebih baik,” ujarnya dengan senyuman hangat.
Andini tersenyum, merasakan kehangatan dari kata-kata Sultan. “Saya senang bisa menemani Bapak. Semoga Bapak selalu sehat dan bahagia,” balasnya dengan tulus.
Namun, di dalam hati Andini, keraguan dan ketakutan tidak pernah pudar. Dia tidak bisa melupakan kejadian yang menimpa Bintang, dan bagaimana hidupnya berubah drastis setelah kecelakaan itu. Meskipun dia berusaha untuk menjadikan hidupnya lebih baik, bayang-bayang masa lalu selalu menghantuinya.
Andini menghela nafas menatap Sultan dengan Senyuman. "Terasa nyaman bertukar cerita dengan beliau."
Ungkap hatinya sedikit lega.
°°°°°°
Di sisi lain, Galang tidak bisa berhenti memikirkan tentang kemiripan Ferry dengan Bintang. Galang merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Kenapa kecelakaan itu bisa terjadi? Kenapa Ferry, harus mirip dengan Bintang? Dan, dimana Ferry mengalami kecelakaan itu? Tapi berbarengan dengan yang di alami Bintang?" Semua pertanyaan itu menggelayuti pikirannya.
Galang memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam mengenai insiden yang melibatkan Ferry. Dia mulai mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang Ferry. “Mungkin ada sesuatu yang bisa aku temukan, aku harus terus mencari tahu' dan aku harus katakan dengan Andini."
°°°°°°
Sementara itu, Senalia, yang merasa dipermalukan oleh insiden itu, memutuskan untuk mengambil tindakan. Dia tahu bahwa sebagai seorang artis, ia memiliki pengaruh dan suara yang bisa didengar. “Aku tidak akan membiarkan Andini lepas dari tanggung jawab ini,” pikirnya, bertekad untuk membuat Andini meminta maaf secara publik.
°°°°°°
Petang.
Kembali ke rumah Ana, Andini merasa tertekan dengan semua yang terjadi. Dia merindukan Bintang dan berharap dia ada di sini untuk membantunya menghadapi semua ini. “Kenapa harus ada semua ini?” gumamnya, saat ia menyendiri di kamar setelah pulang bersama Ana, dari kediaman Hera dan Sultan.