Bintang untuk Andini

Dinar sen
Chapter #10

Satu Ranjang tanpa Rasa


Andini mendorong kursi roda Sultan dengan hati-hati, berusaha untuk tetap ceria di depan Sultan, meskipun hatinya masih dipenuhi dengan kesedihan dan kekhawatiran. Dia tahu, sikap apa yang harus di lakukan nya selama membantu Ana bekerja di rumah besar bak istana milik Sultan dan Hera, terutama setelah insiden dengan Senalia.

Andini berusaha untuk bersikap positif.


....


di satu sisi Seno masih terjebak dalam pikirannya sendiri. Dia merasa tertekan oleh beban masa lalu yang terus menghantuinya.

Keputusan untuk membuang Andini dan Bintang saat bayi masih menghantui pikirannya.


"Seandainya aku bisa mengubah semuanya," gumamnya. "Seandainya aku bisa memperbaiki kesalahan yang pernah aku buat. Semua adalah keegoisan Wanita itu."


......


Di taman, Andini berbicara dengan Sultan tentang berbagai hal, berusaha menciptakan suasana ceria. Sultan, meskipun sudah lanjut usia dan mengalami kesulitan bergerak, karena penyakitnya' tampak bahagia dengan kehadiran Andini.


“Kamu membuat saya tenang, Andini. Terima kasih telah membuat saya merasa lebih baik,” ujarnya dengan senyuman hangat.


Andini tersenyum, merasakan kehangatan dari kata-kata Sultan.


“Saya senang bisa menemani Bapak. Semoga Bapak selalu sehat dan bahagia,” balasnya dengan tulus.


Namun, di dalam hati Andini, keraguan dan ketakutan tidak pernah pudar. Dia tidak bisa melupakan kejadian yang menimpa Bintang, dan bagaimana hidupnya berubah drastis setelah kecelakaan itu. Meskipun dia berusaha untuk menjadikan hidupnya lebih baik, bayang-bayang masa lalu selalu menghantuinya.

Andini menghela nafas menatap Sultan dengan Senyuman usai sampai di gazebo. "Terasa nyaman bertukar cerita dengan beliau."

Ungkap hatinya sedikit lega.


°°°°°°

Di sisi lain, Galang tidak bisa berhenti memikirkan tentang kemiripan Ferry dengan Bintang. Galang merasa ada sesuatu yang tidak beres.


"Kenapa kecelakaan itu bisa terjadi? Kenapa Ferry, harus mirip dengan Bintang? Dan, dimana Ferry mengalami kecelakaan itu? Tapi berbarengan dengan yang di alami Bintang?" Semua pertanyaan itu menggelayuti pikirannya.


Galang memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam mengenai insiden yang melibatkan Ferry. Dia mulai mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang Ferry.


“Mungkin ada sesuatu yang bisa aku temukan, aku harus terus mencari tahu' dan aku harus katakan dengan Andini."


°°°°°°


Sementara itu, di sisi lain Senalia masih mengungkit permasalahan nya dengan Andini, ia memutuskan untuk mengambil tindakan. Dia tahu bahwa sebagai seorang artis, ia memiliki pengaruh dan suara yang bisa didengar.


“Aku tidak akan membiarkan Andini lepas dari tanggung jawab ini,” pikirnya, bertekad untuk membuat Andini meminta maaf secara publik.

Di ruang istirahatnya Senalia lantas Melupakan tentang Andini sejenak.

Senalia bertekad menemui kekasihnya Ferry' meski beberapa hari lalu, Ferry mengusirnya karena merasa tak mengenal dirinya.


...


"Aku tidak perduli, sekarang aku mau datang ke rumah Ferry lagi. Aku hari ini malas bertemu Juna, lama-lama dia membosankan."


Sembari meraih kunci mobilnya di atas nakas, Senalia bergumam sendiri.


I,m coming Ferry...!


...


Sampai di kediaman Orang tua Ferry, Senalia menyapa Anita yang tengah menyemprot bunga kesayangannya.

Lihat selengkapnya