Ceritaku kali ini, tidak, ini bukan cerita, ini bisa dibilang “perjalanan” atau mungkin “catatan” yang ingin aku bagikan pada kalian mengenai ia, suara baik, Dimas Azky Giandra. Seluruh rasa yang pernah kurasakan saat menyukainya. Seluruh tentangnya yang kuketahui. Seluruh masanya dalam hidupku.
--
Saya pikir kamu hanya akan mempunyai satu halaman saja dalam cerita saya.
Ternyata masih berlanjut.
Dia (hati saya) tidak mau berhenti,
jadi akan saya biarkan.
Mungkin masih ada bahagia atau sedih yang masih harus dirasa.
Kira-kira, seberapa tinggi hati saya akan terbang?
Seberapa dalam hati saya akan jatuh?
Atau mungkin perasaan ini akan mati seiring perjalanan waktu tanpa meninggalkan rasa.
--
Saya masih mencari kamu di setiap pengelanaan, di setiap tempat asing yang saya kunjungi.
Barangkali kamu ada, seperti sebuah kebetulan.
Jangan salahkan saya, karena dari awal kamu selalu menjelma menjadi sebuah kebetulan.
Mungkin itu adalah salah satu khayalan terkuat saya,
bertemu denganmu di suatu tempat secara tak sengaja.
--
April 7, 2022
Hari ini,
dalam mimpi pelarian saya,
saya mencari kamu,
saya ingin bertemu kamu.
Berjalan ke tempat yang (mungkin) kamu datangi.
Dan secara kebetulan, kamu ada.
Memakai baju yang sejak awal saya rasa tidak cocok untukmu.
sebuah kemeja kotak-kotak berwarna.
Kamu ada di sana,
di saat tuju saya adalah kamu.
Boleh saya bertanya kembali,
Siapa kamu?
--
April 15, 2022
Kemarin saya bilang, "Saya rindu kamu".
Tadi pagi kamu hadir menjadi bunga tidur.
Kita berkelana bersama.
--
Juni 09, 2022
Kemarin saya ingin tahu kabarmu--telah cukup lama kamu menghilang, hari ini kamu memberitahukannya. Langit, awan, gunung, laut. Duniamu sedang berwarna biru, semoga hatimu tidak.
Terima kasih selalu menjelma menjadi sebuah kebetulan.
--
Juli 21, 2022
Selesai.
Persinggungan jalan saya dengan kamu telah usai.
Jiwa saya telah tuntas mempelajari yang diperlukannya melalui dirimu.
Tak ada luka dari mengenalmu.
Hanya ada hal-hal baik.
Mengenai kamu yang selalu mengejar inginmu.
Mengenai kamu yang menggapai segala bintang.
Mengenai kamu yang tak pernah berhenti berjalan.
Kamu seperti itu di mata saya.
Kamu juga mengakuinya, bukan?
Jika suatu saat kamu, secara kebetulan, menjelajah halaman yang saya buat untuk kamu.
Maaf, jika apa yang saya lakukan membuatmu risih.
Dan,
terima kasih telah menjadi sosok baru untuk saya kagumi saat itu.
Jangan berhenti menggapai seluruh bintang yang kamu inginkan.
Berbahagialah kamu :)
--
September 27, 2022
Kemarin saya berharap setidaknya satu kali saja untuk terakhir kalinya,
saya dapat bertemu kamu,
saya ingin mengucapkan salam perpisahan tanpa kata.
Ya, kamu sudah selesai di tempat ini.
Dan menurut saya kemungkinan bertemu kamu di kemudian hari sangatlah kecil,
karena itu kemarin tiba-tiba saja saya berpikir dan merasa ingin bertemu kamu 'untuk kali terakhir'.
Hari ini kamu datang,
dan saya kembali takjub.
Kamu dan segala kebetulanmu.
Ya, harusnya saya tidak seperti itu.
Harusnya saya sudah terbiasa tentang kamu yang selalu hadir beriringan dengan kebetulan.
Karena nama lain kamu adalah kebetulan,
jawaban tercepat.
Ucapan saya selalu didengar dengan cepat oleh semesta jika itu berkaitan dengan kamu.
Kamu orang pertama yang membuat saya merasa seperti ini,
hidup dalam keajaiban.
Mengenal kamu dan semua kebetulanmu adalah takdir.