Bird Box

Noura Publishing
Chapter #3

tiga

Sejauh mana orang bisa mendengar?

Mendayung dalam kondisi buta bahkan lebih sulit daripada yang dibayangkan Malorie. Sudah berkali-kali perahu itu melun­cur ke bantaran dan terjebak selama beberapa menit. Pada saat seperti itu, dia dikepung bayangan tangan-tangan tak terlihat yang meraih penutup mata anak-anak. Jemari menyeruak keluar dari air, dari lumpur tempat sungai bertemu tanah. Anak-anak tidak berteriak, mereka tidak merengek. Mereka terlalu sabar untuk itu.

Namun, sejauh mana orang bisa mendengar?

Boy membantu membebaskan perahu, berdiri dan mendo­rong batang pohon berlumut, dan kini Malorie kembali menda­yung. Dengan kendala-kendala ini pun Malorie bisa me­­­­ra­­­sa­kan kemajuan yang mereka buat. Ini menggairahkan. Burung-burung menyanyi di pepohonan kini, setelah matahari terbit. He­wan-he­wan berkeliaran di antara dedaunan rimbun hutan yang me­nge­lilingi mereka. Ikan-ikan berlompatan, mencip­rat­kan percik-percik kecil air yang menyengat saraf Malorie. Semu­a­nya ini didengar. Tak satu pun dilihat.

Sejak lahir, anak-anak dilatih memahami suara-suara hu­tan. Ketika mereka masih bayi, Malorie mengikatkan kaus menutupi mata mereka dan membawa mereka ke pinggir hutan. Di sana, walaupun tahu mereka masih terlalu kecil untuk mema­hami se­mua yang dia ceritakan, Malorie menjelaskan suara-suara hutan.

Lihat selengkapnya