Bisakah aku menjadi milikmu?

Uswatun Hasanah
Chapter #1

Chapter 1

Sebenernya hal apa sih yang bikin gue yakin buat lahir di dunia ini?

Pertanyaan yang terus saja berputar dalam pikiran Aneska, sehingga membuat gadis berambut panjang itu tidak fokus mengerjakan hal yang lainnya. Seperti sekarang, saat dia berada di sekolah hanya melamun tanpa peduli suasana heboh di kelasnya karena jam kosong. 

"Jangan kebanyakan melamun Ka, nggak biasanya lo murung kayak gini. Ada apa sih?" tanya Cashel menegur. 

Cowok berbadan tinggi itu menyadari jika Aneska sepertinya sedang tidak baik-baik saja. 

"Nggak papa. Lo nggak perlu tau gue kenapa," jawab Aneska datar. 

"Mendingan lo bantu gue mikirin cara buat kerjain guru olahraga biar hari ini nggak masuk ke kelas kita," sahut Cashel menunjukkan ekspresi penuh harap. 

Sontak, Aneska langsung membulatkan kedua bola matanya, dia kadang merasa lelah jika harus mengikuti permainan Cashel dan teman-temannya. 

"Jangan macem-macem deh lo. Gue nggak tau ya mau lo tuh apa, masih aja hobi banget iseng sama orang sih," ucap Aneska dengan nada tinggi. 

"Biarin, buat kenangan-kenangan nanti kalo kita udah lulus," sahut Bagas membela. 

"Lo mah nggak bakal tau sih kita lagi bikin momen mengesankan buat masa depan," sambung Rais bangga. 

"Masalahnya yang kalian isengin itu guru. sadar nggak, sih," bentak Aneska dengan suara keras layaknya orang yang kehabisan kesabaran. Dia juga tidak mengerti kenapa disaat seperti ini ketua kelas justru tidak ada tindakan sama sekali dan lebih memilih mengikuti kemauan Cashel.

Cashel, Rais, dan Bagas tidak memedulikan kemarahan Aneska. Mereka bertiga bertukar pandang seperti mengisyaratkan sesuatu. 

***

"Link film yang kemarin gue kirim udah selesai lo tonton belum?" Tanya Finola kepada Yonna tiba-tiba, hal tersebut sedikit membuat gadis berlesung pipi terkejut. 

"Belum. Kemarin gue pergi terus baru pulang tadi malem, jadi nggak sempet nonton," jawab Yonna jujur. "Gue udah sedikit ngecek sih itu film tentang apa," lanjutnya.

Finola yang sangat paham dengan kebiasaan temannya itu hanya bisa mengembuskan napas pelan. "Oke. Sebenernya bebas sih lo masih nonton film itu atau enggak, tapi masalahnya kan lo yang minta," sahut Finola santai.

"Andai aja lo tau perasaan gue semalem La, pasti hari ini lo males berangkat sekolah," ucap Yonna lirih. 

Finola yang tidak paham dengan perkataan Yonna barusan pun langsung bertanya dan meminta dia untuk menceritakan semua yang terjadi. "Kenapa lo bilang gitu?" 

"Gue kecapekan La, semalem kumpul sama sodara jauh yang menurut gue asing. Sialnya nggak ada hal menyenangkan lagi, jadi bikin gue badmood parah." Yonna menceritakan dengan detail tentang kejadian semalam dengan napas yang memburu. 

Finola yang mendengarnya pun malah justru tertawa, seketika Yonna menatap Yonna dengan sorot mata tajam. "Kenapa lo malah ketawa, sih. Parah banget," ucap Yonna menunjukkan ekspresi sebal.

Lihat selengkapnya