Bisakah aku menjadi milikmu?

Uswatun Hasanah
Chapter #6

Chapter 6


"Pokoknya nggak bisa berkata-kata, deh." 

Cashel tersenyum tipis, dia tahu kalau keinginan Rea itu hanya untuk mengganggu dirinya alias balas dendam karena Cashel pun suka iseng pada adiknya itu. Hanya saja yang membedakan Rea selalu berteriak atau memanggil mamanya jika Cashel berulah.

***

Keesokan harinya di sekolah, Cashel berangkat lebih pagi karena dia berangkat bersama adiknya, Rea. Sesekali dia melihat ke arah luar pintu karena belum melihat teman dekatnya yang masuk ke kelas. 

Bosen juga gue di sini sendirian, tau gitu mending tadi gue di kantin dulu nggak usah masuk ke kelas, batin Cashel menggerutu.

Sampai akhirnya seorang gadis masuk ke kelas dengan langkah pelan sambil merapikan poninya yang sedikit berantakan. Cewek itu Aneska.

"Tumben lo udah ada di sini, Shel," tegur Aneska ramah. "biasanya masuk kelas juga 5 menit sebelum bel masuk bunyi," tambahnya menyindir. 

" Iya tadi gue berangkat bareng Rea jadi pagi, btw gue mau tanya deh Ka tentang sikap lo yang tiba-tiba berubah waktu itu," tanya Cashel penuh rasa penasaran.

Awalnya Aneska tidak mau menjawab dan memilih mengalihkan pembicaraan. "Adik lo masih sering lo isengin kayak dulu nggak sih Shel," tanyanya.

"Ka, gue tanya serius. Please, kali ini jawab jangan cari pembahasan lain." 

"Gue cuma nggak mau jadi temen cadangan, temen yang dijadiin opsi terakhir. Didatengin juga kalo pas orang pertama yanv dia butuhin nggak ada atau nggak bisa bantu dia. Itu menyakitkan banget sih," jelas Aneska lirih.

Mendengar penjelasan itu Cashel sempat terkejut juga tidak habis pikir dengan ucapan yang baru saja dia dengar. Bagi Aneska mungkin ini saat yang tepat untuk dia mengeluarkan unek-uneknya tapi berbeda dengan Cashel, dia justru berbalik bertanya pada gadis itu.

"Apa lo pernah merasa dijadiin cadangan Ka? Dalam pertemanan kita apa lo pernah diperlakukan seperti itu—"

Menarik napasnya dalam-dalam seraya menjeda ucapannya beberapa detik, kemudian melanjutkan. "Dalam circle pertemanan kita emang emang pernah gue jadiin lo cadangan? Yonna, Finola, Bagas lo juga udah tau gimana sikap mereka." 

"Gue cuma takut," jawab Aneska bergetar.

"Ketakutan nggak jelas lo ini yang bisa bikin gue atau teman-teman lo yang lain beneran bisa pergi menjauh. Lo cuma perlu berpikir positif aja kok, biar nggak stres sendiri," omel Cashel membuat Aneska tidak bisa berkata apa-apa. 

"Terus apa yang harus gue lakuin?" tanya Aneska dengan wajah menunduk. 

Lagi-lagi Cashel hanya menghela napas panjang. "Saran gue mending lo kurang-kurangin deh mikirin sesuatu yang bikin diri sendiri nggak nyaman."

"Lagipula satu hal yang seharusnya Lo udah dari dulu kalau gue nggak pernah membedakan pertemanan, semuanya gue anggap sama," tambahnya. 

Lihat selengkapnya