Bisakah aku menjadi milikmu?

Uswatun Hasanah
Chapter #8

Chapter 8

Hening, keduanya tidak berbicara apa-apa lagi sampai motor Cashel berhenti di parkiran kedai es dawet yang Bagas inginkan. Di sana dia sempat tersentak karena melihat seorang perempuan yang tidak asing baginya sedang menikmati minuman ditemani satu orang temannya, dia bernama Garvita. 

Garvita juga menyadari jika ada Cashel di tempat itu, karena memang mereka pun mengenal cukup dekat Garvita langsung menyapa cowok itu dengan ramah. 

"Lah, ada Kak Cashel di sini," tegurnya dengan ekspresi tersenyum. 

Cashel menoleh dan membalas sapaan Garvita, "Iya, baru aja gue dateng."

"Sini kak, duduk satu meja aja sama kita," pinta Garvita masih bersikap ramah. 

Cashel yang notabenenya memang sudah akrab dengan Garvita pun mengiyakan permintaan gadis itu. Awal mereka bisa akrab karena sewaktu masih sekolah SMP Garvita pernah mencoba mendekati Cashel, tapi sayangnya Cashel tidak menyukai dia. Meskipun begitu Cashel masih tetap menghargai Garvita gadis itu dengan cara berteman baik.

Saat mereka sudah berteman lumayan lama, Garvita mengenalkan dengan teman-temannya lain dan tak membutuhkan waktu lama mereka pun juga menjalin keakraban satu sama lain. 

"Udah hampir sebulan ya kita nggak nongkrong bareng kayak gini ya, Kak," ucap Garvita sok dramatis. 

Cashel hanya tertawa, "Sibuk gue Ta, di sekolah juga kan ikut organisasi, belum lagi band." 

Disela-sela obrolan mereka, terlihat satu orang yang menggerutu sendiri. Siapa lagi kalau bukan Bagas. Di situ dia merasa diabaikan dan dengan cepat langsung memarahi Cashel.

"Ini kenapa malah kalian berdua yang ngobrol sih, mana gue malah dicueki," omelnya menunjukan ekspresi wajah judes. 

Sontak Garvita dan Cashel seketika langsung menoleh ke arah Bagas. "Lo dari tadi juga main ponsel anjir."

"Tau nih, lagi pula kalau mau ngobrol ya udah ngobrol aja nggak ada yang larang juga," sambung Garvita. 

Mendengar cacian tersebut Bagas malah justru menyengir tanpa rasa berdosa. "Ya maaf." 

Cashel dan Garvita menghela napas panjang karena melihat kelakuan Bagas yang super absurd itu, tapi hal tersebut tidak menjadi alasan untuk mereka berdua kembali mengobrol banyak hal sampai tak terasa waktu pun menunjukan pukul lima sore.

"Gue balik duluan ya Ta," ucap Cashel sebelum memutuskan pergi dari tempat itu. 

"Oke, thanks buat waktunya hari ini, Kak," balas Garvita ramah. Lagi-lagi sok dramatis. 

Saat Cashel berjalan menuju tempat parkiran bersama Bagas, cowok itu sempat bertanya tentang satu hal yang membuat fokus Cashel sedikit terganggu. 

"Lo kasih tau ke Aneska nggak sih, kalau barusan kita ketemu sama Garvita?" tanya Bagas asal ceplos. 

"Enggak lah. Ngapain ngasih tau dia. Besok aja di sekolah cerita," jawabnya singkat. 

Bagas terdiam, tidak melanjutkan ucapannya lagi, dia berusaha untuk mencari topik pembicaraan yang lain. 

"Gas, sekarang lo deh yang bonceng gue," pinta Cashel dengan suara keras.

"Oh ya lo mau langsung pulang ke rumah apa main dulu ke rumah gue?" tanyanya lagi. 

Lihat selengkapnya