"Kak, siang ini gue mau pergi, ya. Bilangin ke mama," ucap Rea meminta izin kepada kakaknya.
Gadis berparas anggun itu berpenampilan sangat rapi dengan bau parfum yang cukup menyengat dari pakaiannya. Sehingga kakak laki-lakinya merasa heran.
"Sama siapa?" tanya Cashel curiga.
"Sama crush, Kak."
"Ya udah boleh!" sahut Cashel langsung saja mengiyakan. "Jangan lupa waktu," tambah Cashel sebelum Rea benar-benar pergi.
"Iya Kakak."
"Handphone jangan sampe mati," peringatnya lagi.
"Iya, Kak."
Rea berjalan cepat keluar rumah. Ternyata di halaman sudah ada seseorang yang menunggunya dengan menaiki motor matic berwarna biru.
Siapa lagi kalau bukan Yuda, cowok berkulit putih, berpostur tubuh tegap sekaligus cowok yang Rea sukai selama ini.
"Udah siap?" tanya Yuda ketika melihat Rea berjalan menghampirinya.
Rea mengangguk pelan.
"Sip. Ya udah ayo berangkat."
"Eh, emang kita mau ke mana ya?" Tanya Rea polos, pasalnya yang dia ketahui hanya akan diajak Yuda pergi.
"Ke rumah gue."
Sontak Rea terkejut, jantungnya berdegup sangat cepat saat mendengar Yuda berbicara seperti itu. Rea kira dia hanya mengajaknya menuju tempat wisata.
"Nggak usah kaget gitu. Di rumah gue aman kok," ucap Yuda santai. Dia bahkan tidak menyadari jika Rea merasa gugup.
Jantung gue yang nggak aman
***
Setelah memberikan izin untuk adiknya, Cashel berjalan ke kamar. Siang ini dia tidak berniat ke manapun hanya menghabiskan waktu untuk bermain laptop. Tiba-tiba saja dia merasa tubuhnya kurang fit.
Namun, saat Cashel sedang dalam kondisi tenang, dari arah luar terdengar suara mamanya yang sedang memanggil namanya berulang kali. Cashel pun berjalan keluar dan menemui mamanya.
"Kenapa Ma?" Cashel bertanya dengan nada pelan.
"Rea kemana, Shel?" Tanya mamanya bingung.