Sampai di sekolah, baru saja Dharma turun dari mobil seisi sekolah berteriak histeris menyambut kehadiran Dharma. Dia begitu dikenal saat sudah memiliki channel youtube, itu membuat teman-temannya bangga dan pastinya gurunya juga mengetahui hal itu. Dharma adalah murid yang membanggakan, meskipun disibukkan membuat konten tetapi masih serius dengan pendidikannya.
"Dharmaaaaa.." banyak teriakan-teriakan terdengar barlalu lalang di indra pendengaran Dharma. Dharma hanya meresponnya dengan senyum manisnya, dia harus bergegas menuju ruang guru untuk mengambil ijazahnya.
"Assalamualaikum," Dharma membuka pintu ruang guru dengan hati-hati. Dia masuk lalu mencari meja milik Bu Fitri, guru yang selalu membimbing dirinya. Bu Fitri sempat merekomendasikan Dharma untuk mengikuti Film competion, karena kemampuan Dharma dalam perfilman benar-benar bagus.
Entah kenapa dulu, Dharma tidak tertarik akan perlombaan film. Bu Fitri sangat kecewa pada saat itu, tetapi beliau berusaha memaklumi mungkin Dharma masih belum siap untuk mengasah bakatnya.
"Bu Fitri," Dharma menghampiri guru kesayangannya itu lalu mencium punggung tangan Bu Fitri.
"Eh Dharma sudah datang," ujar Bu Fitri. "Duduk dulu," Bu Fitri mempersilahkan Randi dan Dharma duduk untuk menunggunya mencari ijazah mereka berdua.
"Iya bu," jawab Dharma.
Ijazah Dharma dan Randi sudah siap, Bu Fitri mengulurkan sebuah kertas. Kertas itu berisikan tanda tangan, anak-anak yang sudah mengambil ijazahnya sebagai tanda bukti. Dharma dan Randi lalu menanda tanganinya.
"Kalian keterima universitas mana?" tanya Bu Fitri basa-basi.
"Oxford University bu," jawab Dharma.
"Di UI dong bu," jawab Randi.
"Ya ampun bagus banget dong!ibu jadi banggaa!!oh ya Dharma ambil jurusan apa?" kata Bu Fitri.
"Bisnis dan managemen bu," ujar Dharma.
"Kamu nggak ambil perfilman?"
"Enggak bu, disuruh sama orang tua. Oh iya bu maaf ya soal waktu dulu saya pernah buat ibu kecewa," Dharma tiba-tiba teringat akan masa lalu itu.
"Nggak apa atuh, mungkin waktu itu kamu belum pd sama kemampuan kamu. Yang penting sekarang kamu udah sukses!jadi youtuber kan ya?" ucap Bu Fitri sambil mengeluarkan senyumannya yang khas.
"Hehe.. iya bu. Aminn," jawab Dharma malu-malu.
"Bu kita permisi dulu ya?mau ada acara soalnya," imbuh Randi.
"Ohh iya iya. Hati-hati ya dijalan"
"Iya bu," jawab Dharma dan Randi dengan kompak sambil mencium punggung tangan Bu Fitri.
Mereka berdua kembali ke rumah Dharma terlebih dahulu, karena Dharma membutuhkan bantuan Randi untuk mengedit videonya. Sementara Dharma, harus menata berkas-berkasnya. Satu minggu lagi, dia akan berangkat ke London.
"Lo kalau di London siapa yang ngeditin dah?"gerutu Randi, matanya masih fokus dengan layar laptop yang ada di hadapannya sekarang. Jujur saja, dia tidak rela harus ditinggal jauh oleh sahabatnya. Tetapi mau bagaimana lagi, masing-masing orang harus meraih mimpinya dengan bebas.
"Ran," panggil Dharma.