BISAKAH? (Telah Terbit)

Meyalda Jasmine Shayna
Chapter #5

05🌹

Waktu berjalan begitu cepatnya, akhirnya Dharma mendarat di kota yang langitnya sering berkabut karena udara dingin. Yaitu London, tepatnya dia landing di London Oxford International Airport.

"Harus banget ya hidup sendiri?" gumamnya dalam hati sambil menarik kedua kopernya. Berencana mencari taksi diluar sana, untuk mengantarnya ke apartemen milik papanya. Kedua orang tuanya sudah menyiapkan segala hal untuk Dharma, agar Dharma jadi nyaman menjalani kehidupannya di London.

Dia agak gugup berbicara bahasa inggris dengan supir taksi, karena tidak begitu terbiasa. Takut ada salah dalam pengucapannya.

"Untung gue nggak bego-bego amat," ucap Dharma dalam hati lalu menghela nafasnya.

Dharma telah sampai pada tujuannya, apartemen milik papanya. Letaknya di Headington, Oxford Inggris Raya lebih tepatnya The Rana Apartment. Dari usia yang masih muda, papa Dharma sudah cerdas dalam urusan bisnis. Tetapi kemampuan itu tidak menurun pada seorang Dharma. Dharma masuk ke kamar yang sudah disiapkan, tidak seburuk yang dia kira. Perabotannya begitu lengkap, alat-alat penting juga telah disiapkan dengan matang.

"Alhamdulillah lengkap. Tapi yaa.. cuci sendiri, masak sendiri, makan sendiri. Disini gue punya siapa ya ampun," Dharma berbicara dengan dirinya sendiri sambil mengeluarkan barang-barangnya yang ada di dalam koper. Tiba-tiba Dharma teringat kalau nanti sore dia harus konfirmasi ke Oxford University, menyerahkan berkas-berkas penting.

"Ahhh!!pake acara ke kampus segala!" Dharma mengacak-acak rambutnya, dia kesal mengurus semuanya sendirian.

********

Begitu melelahkan, Dharma ingin beristirahat sebelum kuliah dimulai.Tiga hari lagi dia akan menghadapi suasana pembelajaran di kampus, bukan di negara sendiri. Ini tantangan besar baginya, belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kembalinya ke apartemen, dia melihat pengunjung sedang makan bersama di ruang makan. Dharma terkejut dia menjadi pusat perhatian, mereka saling menatap karena Dharma tidak mengenali mereka dia pun mempercepat langkahnya masuk ke kamar. Tetapi ada suara perempuan yang menghentikan langkah Dharma.

"Waitt.. " ucap perempuan itu begitu lantang. Dharma menoleh kearahnya.

"Me?" Dharma menunjuk dirinya sendiri.

"Yes! let's join dinner with us! (Iya!ayo gabung makan malam bersama kami!)" perempuan muda itu menggerakkan tangannya. Memberi kode, mengajak Dharma bergabung bersama mereka. Dharma diam, dipikir-pikir kalau dia hanya berdiam diri dia tidak akan mendapatkan teman. Dia pun memutuskan untuk bergabung pada mereka, menuju ruang makan dengan malu-malu.

"Okey."

Di sela-sela makan bersama, Dharma mencoba mengajak berbicara. Dia ingin berkenalan dengan orang-orang sekitar, pastinya paling utama yaitu penghuni apartemen.

"Where are you from? (darimana kamu berasal?)" tanya Dharma kepada perempuan yang memanggilnya tadi.

"Me?" perempuan itu menunjuk dirinya sendiri. "Im from Indonesia," jawabnya.

"Hah?Indonesian?" Dharma tercengang. Dia pikir perempuan itu asli berasal dari Inggris, karena parasnya tidak menunjukkan orang Indonesia asli.

"Yes.. more precisely in Surabaya, East Jawa. You know? (Iya.. lebih tepatnya di Surabaya, Jawa Timur. Kamu tahu?")

Lihat selengkapnya